India Menjadi Pangsa Pasar Baru Logam Mulia dan Perhiasan/Permata
By PPKUKM DKI Jakarta | 6 Juni 2023
Perkembangan Ekspor Month-to-Month pada April 2023 ekspor Jakarta tercatat sebesar 66,05 juta US Dollar, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 32,55% dibandingkan Maret 2023. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor non migas sebesar 32,62%, sementara itu untuk ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 0,39%. Penurunan sektor nonmigas terjadi pada semua sektor penopangnya. Sektor pertambangan dan lainnya turun paling dalam sebesar 40,75%, diikuti oleh sektor industri pengolahan turun sebesar 33,13% dan sektor pertanian turun sebesar 20,55%.
Penurunan ekspor Jakarta bulan ini dipengaruhi oleh pola musiman dikarenakan adanya momentum libur lebaran. Sektor migas yang menjadi satu-satunya sektor yang naik pada periode ini, yang didorong oleh kenaikan permintaan ekspor produk hasil minyak ke Vietnam sebesar 64,23% dan Adapun Filipina sebagai pangsa pasar baru ekspor minyak pada April 2023 sebesar 0,37 juta US Dollar.
Jika dilihat dari sisi komoditas, 10 komoditas utama mengalami penurunan nilai ekspor dibandingkan bulan lalu sebesar 32,11%. Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya menjadi komoditas yang mengalami penurunan paling dalam yaitu sebesar 43,06% dengan nilai 25,05 Juta US Dollar. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai ekspor komoditas ini ke Hongkong sebesar 74,37% sedangkan Filipina juga mengalami penurunan sebesar 26,01%. Secara spesifik ekspor produk peralatan listrik mengalami penurunan cukup dalam sebesar 59,18%. Hal ini menyebabkan penurunan komoditas mesin dan peralatan elektrik dan bagiannya yang cukup dalam.
Selanjutnya komoditas lainnya yang mengalami penurunan pada bulan ini yaitu lemak dan minyak hewani/nabati sebesar minus 42,35%, berbagai produk kimia sebesar minus 42,14%, mesin dan peralatan mekanisme serta bagiannya sebesar minus 40,21%, tembaga dan barang daripadanya sebesar minus 34,37%, kendaraan dan bagiannya sebesar minus 30,48%, Ikan, krustasea, dan moluska sebesar minus 30,03%, sabun dan preparat pembersih sebesar minus 25,43%, pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar minus 24,82%, serta logam mulia dan perhiasan/permata sebesar minus 19,49%.
Jika dilihat negara tujuan utama ekspor, terjadi penurunan pada 10 negara, dengan penurunan ekspor paling dalam ke negara Hongkong yaitu sebesar minus 55,32% dengan nilai ekspor sebesar 22,45 juta US Dollar. Penurunan ekspor ke Hongkong pada April 2023 disebabkan oleh turunnya logam mulia dan perhiasan/permata yang memiliki kontribusi terbesar yang turun sebesar 55,24%. Negara lainnya yang turut mengalami penurunan yaitu Jepang (minus 49,37 persen), Malaysia (minus 42,62 persen), Tiongkok (minus 35,64 persen), Vietnam (minus 34,95 persen), Amerika Serikat (minus 34,79 persen), Thailand (minus 32,39 persen), Filipina (minus 25,74 persen), India (minus 21,31 persen), dan Singapura (minus 13,34 persen).
Sejalan dengan ekspor month to month, jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, terjadi penurunan ekspor pada April 2023 sebesar 30,52 persen. Penurunan ekspor kali ini terjadi baik pada 10 komoditas utama dan komoditas lainnya. Penurunan paling dalam ada pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati yaitu sebesar 58,01% dibandingkan bulan April 2022. Komoditas ini menyebabkan turunnya ekspor ke negara Tiongkok hingga 52,26%.
Ekspor komoditas lainnya yang turun secara year-on-year yaitu produk kimia sebesar (minus 43,93%), ikan, krustasea, dan moluska sebesar (minus 34,63 persen), pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (minus 28,59 persen), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (minus 26,66 persen), kendaraan dan bagiannya (minus 26,49 persen), tembaga dan barang daripadanya (minus 24,65 persen), logam mulia dan perhiasan/permata (minus 18,67 persen), sabun dan preparat pembersih (minus 18,38 persen), dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (minus 17,40 persen).
Jika dilihat berdasarkan negara tujuan utama ekspor, secara year-on-year tidak semua mengalami penurunan nilai ekspor. India menjadi satu-satunya negara utama yang naik ekspornya secara year-on-year. India menunjukkan peningkatan ekspor hingga 50,09 persen. Peningkatan ekspor ke India dipengaruhi oleh adanya ekspor komoditas logam mulia dan perhiasan/permata yang cukup besar yaitu US$ 12,90 juta, dimana sebelumnya tidak ada ekspor komoditas ini ke India pada April 2022. Sedangkan pada 9 negara lainnya yang mengalami penurunan, Hongkong menjadi negara dengan penurunan nilai ekspor yang cukup dalam yaitu sebesar 56,78% yang dipengaruhi oleh penurunan komoditas logam mulia dan perhiasan/permata yang signifikan hingga 63,32%.