Ekspor Logam Mulia dan Perhiasan/Permata ke India Melonjak di tengah Penurunan Ekspor
By PPKUKM DKI Jakarta | 1 Maret 2023
Memasuki tahun 2023, ekspor DKI Jakarta menurun. Penurunan ini merupakan pola situasional ekspor Januari yang cenderung selalu lebih rendah dibanding Desember. Hal ini mengikuti pola musiman holiday blues, dimana pada tiga bulan pertama setiap tahunnya ada restocking dan perlambatan. Ekspor secara month-to-month pada bulan Januari 2023, Jakarta tercatat US$ 914,35 juta, turun 6,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan semua sektor mengalami penurunan baik sektor migas (minus 6,14 persen) maupun non migas (minus 25,18 persen).
Ditinjau dari sisi komoditas, dari sepuluh komoditas utama sebanyak enam komoditas utama mengalami penurunan nilai ekspor dibanding bulan lalu, yaitu komoditas ikan, krustasea, dan moluska (minus 25,93 persen) dengan nilai US$ 80,19 juta; minyak hewani/nabati (minus 25,80 persen) dengan nilai US$ 50,53 juta; tembaga dan barang daripadanya (minus 18,57 persen) dengan nilai US$ 16,57 juta; sabun dan preparat pembersih (minus 10,70 persen) dengan nilai US$ 24,45 juta; kendaraan dan bagiannya (minus 9,00 persen) dengan nilai US$ 264,38 juta; dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (minus 4,48 persen) dengan nilai US$ 87,15 juta.
Sementara itu, ekspor empat kelompok komoditas utama lainnya diikuti dengan kenaikan, yaitu komoditas logam mulia dan perhiasan/permata mengalami peningkatan terbesar (22,65 persen) dengan nilai US$ 78,95 juta; pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (13,89 persen) dengan nilai US$ 20,85 juta; produk kimia (10,78 persen) dengan nilai US$ 33,93 juta; dan mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (8,89 persen) dengan nilai US$ 51,78 juta.
Pada periode month-to-month sebagian besar ekspor ke negara tujuan utama juga menurun, dari sepuluh negara tujuan utama tujuh negara diantaranya terjadi penurunan. Penurunan ekspor tertinggi ke negara Vietnam (minus 31,30 persen) diikuti Malaysia (minus 21,60 persen), Tiongkok (minus 19,83 persen), Arab Saudi (minus 13,40 persen), Amerika Serikat (minus 5,26 persen), Singapura (minus 4,42 persen), dan Filipina (minus 4,00 persen). Sementara ekspor tiga negara utama lainnya mengalami peningkatan, India negara dengan peningkatan nilai ekspor (85,80 persen) hal ini disebabkan peningkatan permintaan impor untuk komoditas logam mulia dan perhiasan/permata dari India yang mencapai hampir tiga kali lipat dari bulan sebelumnya (284,06 persen) menjadikan India negara dengan peningkatan nilai ekspor terbesar, diikuti Jepang sebesar 16,57 persen, dan Thailand sebesar 4,60 persen.
Secara year-on-year ekspor pada Januari 2023 terjadi penurunan (minus 10,36 persen) dari bulan sebelumnya. Penurunan ekspor kali ini didorong oleh menurunnya nilai ekspor enam komoditas utama yaitu, produk kimia dari berbagai negara menjadikan komoditas ini mengalami penurunan tertinggi (minus 35,18 persen), pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (minus 23,34 persen), logam mulia dan perhiasan/ permata (minus 23,21 persen), lemak dan minyak hewani/nabati (minus 23,17 persen), kendaraan dan bagiannya (minus 11,19 persen), dan ikan, krustasea, dan moluska (minus 9,69 persen). Adanya penurunan diikuti dengan kenaikan, empat komoditas utama mengalami kenaikan nilai ekspor yaitu, komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya menjadi komoditas dengan kenaikan tertinggi (45,51 persen), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (8,97 persen), sabun dan preparat pembersih (8,60 persen), dan tembaga dan barang daripadanya (3,28 persen).
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor, periode year-on-year terjadi penurunan ekspor pada tujuh negara tujuan utama. Amerika Serikat menjadi negara dengan penurunan tertinggi (minus 29,41 persen), Tiongkok (minus 19,20 persen), Singapura (minus 18,23 persen), Filipina (minus 12,12 persen), Malaysia (minus 6,31 persen), Vietnam (minus 3,25 persen), dan Thailand (minus 0,33 persen). Di saat yang sama, terjadi peningkatan ekspor pada tiga negara tujuan utama ekspor, yaitu India (181,89 persen), Arab Saudi (92,84 persen), dan Jepang (12,61 persen).
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/03/01/1034/ekspor-logam-mulia-dan--perhiasan-permata-ke-india--melonjak-di-tengah-penurunan--ekspor-.html