Infografis

Infografis

Ekspor Sedikit Terkontraksi di Oktober 2022

By PPKUKM DKI Jakarta | 22 Desember 2022

Ekspor Jakarta pada Oktober 2022 berkontraksi 2,99% dibandingkan bulan lalu. Nilai ekspor ini turun menjadi US$ 988,97 juta. Penurunan nilai ekspor secara month to month disebabkan oleh turunnya ekspor pada sektor industri pengolahan dan pertambangan dan lainnya yang masing-masing turun sebesar 3,36% dan 23,70%. Meski kedua ekspor mengalami penurunan, beberapa sektor seperti migas dan pertanian meningkat tinggi sehingga menahan laju penurunan ekspor di bulan ini.

Ditinjau dari sisi komoditas, enam komoditas utama mengalami peningkatan nilai ekspor dibandingkan bulan lalu. Komoditas ampas dan sisa industri meningkat paling tinggi sebesar 21,12% dengan nilai US$ 19,13 juta. Peningkatan ekspor produk berupa serealia yang digiling atau dibersihkan memiliki andil terbesar dalam kenaikan komoditas ampas dan sisa industri yang banyak diekspor ke Tiongkok dan Vietnam. 

Sementara itu, empat komoditas utama lainnya mengalami penurunan nilai ekspor. Komoditas sabun dan preparat pembersih terkontrasi paling dalam (-13,35%), Kemudian diikuti oleh penurunan komoditas utama lainnya yaitu kendaraan dan bagiannya (-8,69%), mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya (-5,64%), dan logam mulia dan perhiasan/permata (-3,39%).

Sejalan dengan ekspor berdasarkan komoditas, ekspor menurut negara tujuan utama juga meningkat. Akan tetapi peningkatan hanya terjadi di empat negara utama saja, sedangkan enam negara lainnya menurun nilainya. Peningkatan tertinggi ekspor pada bulan ini yaitu ke Tiongkok (15,50%), kemudian Jepang (3,62%), Amerika Serikat (3,16%), dan Singapura (0,16%). Peningkatan ekspor ke Tiongkok pada Oktober 2022 disebabkan naiknya permintaan komoditas ampas dan sisa industri makanan yang naik hingga 71,31%.

Sementara itu, enam negara utama lainnya turun nilai ekspornya. Ekspor ke Thailand turun paling dalam sebesar 21,66%, yang disebabkan turunnya permintaan komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar 38,50%. Negara selanjutnya yang juga turun nilai ekspornya yaitu Filipina (-18,65%), Hong Kong (-13,21%), Malaysia (-4,28%), Vietnam (-0,78%), dan Uni Emirat Arab (-0,36%).

Perkembangan Ekspor

Berbeda dengan kinerja ekspor secara month to month, ekspor Jakarta secara year on year meningkat sebesar 2,14%. Ampas dan sisa industri makanan tercatat mengalami kenaikan tertinggi sebesar 184,32%, disusul oleh lemak dan minyak hewani/nabati (52,83%), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (13,82%). Dua komoditas utama lainnya yang juga naik yaitu kendaraan dan bagiannya dan Ikan, krustasea, dan moluska masing-masing naik sebesar 13,58% dan 0,03%.

Sejalan dengan komoditas utama, nilai ekspor ditinjau dari negara utama tujuan ekspor juga mengalami peningkatan nilainya.  Ekspor ke enam negara utama menguat secara year-on-year, terutama Vietnam yang naik paling tinggi sebesar 57,15%.  Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan ikan, krustasea, dan moluska yang sangat tinggi.

Sementara itu, empat negara lainnya mengalami penurunan. Singapura turun paling dalam secara year on year (-22,14%), diikuti Amerika Serikat (-21,45%), Hong Kong (-19,39%) dan Thailand (-16,42%). Penurunan ekspor ke Singapura disebabkan oleh turunnya ekspor komoditas pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) dan Logam mulia dan perhiasan/permata yang cukup dalam dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

 

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/12/01/953/sedikit-terkontraksi-dari-bulan-lalu--ekspor-tetap-kuat-secara-year-on-year.html