Infografis

Infografis

Ekspor Jakarta Masih Aman

By PPKUKM DKI Jakarta | 12 Oktober 2022

Ekspor DKI Jakarta masih mampu memberikan kinerja yang baik ditengah ketidakpastian ekonomi. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja ekspor Jakarta pada Agustus 2022 yang tembus US$ 1 miliar untuk keduakalinya setelah Januari 2022. Nilai ini naik sebesar 10,1% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Peningkatan ekspor didorong oleh sektor non migas. Ekspor non migas merupakan ekspor dengan share sebesar 99,9% dari total ekspor Jakarta, sehingga jika terjadi perubahan akan sangat mempengaruhi nilai ekspor Jakarta. Ekspor non migas meningkat 10,3% dibanding bulan sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh naiknya permintaan ekspor non migas ke Malaysia (29,6%), Filipina (16,9%), Thailand (10,5%), Amerika Serikat (6,2%), dan Singapura (1,8%). Di lain sisi, ekspor migas pada Agustus 2022 turun 61,4% akibat berkurangnya permintaan eskpor migas ke China dan Vietnam.

Ditinjau dari sisi komoditas, terdapat enam komoditas utama yang naik nilai ekspornya yaitu kelompok komoditas Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya meningkat 41,1%, dengan nilai US$ 37,6 juta; mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya meningkat 28,4%, dengan nilai US$ 80,1 juta; Pakaian dan aksesorinya (rajutan) meningkat 19,6 %, dengan nilai US$ 29,3 juta; Pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) meningkat 16,5%, dengan nilai US$ 23,3 juta; Kendaraan dan bagiannya meningkat 13,7%, dengan nilai US$ 291,5 juta; dan Logam mulia dan perhiasan/permata meningkat 7,6%, dengan nilai US$ 81,7 juta.

Sementara itu, ekspor empat komoditas utama lainnya turun. Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati terkontraksi paling dalam (-16,8%). Komoditas utama dari lemak dan minyak hewani/nabati adalah minyak makan dan lemak nabati. Komoditas ini tercatat turun 42,2% dibanding bulan sebelumnya, dengan nilai US$ 21,9 juta.

Komoditas utama lain yang juga turun nilai ekspornya, yaitu ikan, krustasea, dan moluska (-5,9%), berbagai produk kimia (-1,6%), dan sabun dan preparat pembersih (-0,1%).

Sejalan dengan ekspor berdasarkan komoditas, ekspor menurut negara tujuan utama juga meningkat, dari sepuluh negara tujuan utama delapan negara diantaranya terjadi peningkatan. Peningkatan tertinggi ekspor ke negara India (62,2 %), kemudian Malaysia (28,8 %), Hong Kong (20,5 %), Filipina (16,8 %), Thailand (10,3 %), Amerika Serikat (6,2 %), Jepang (3,2 %), dan Singapura (1,8 %). Peningkatan ekspor ke India pada Agustus 2022 disebabkan naiknya permintaan ekspor komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar 101,0 %.

Sementara itu, ekspor ke dua negara utama lainnya terjadi penurunan. Komoditi ekspor utama ke Vietnam yaitu Ikan, krustasea, dan moluska serta kendaraan dan bagiannya terjadi penurunan masing-masing -20,0% dan -5,0%, menyebabkan Vietnam terkontraksi paling dalam (-3,8%). Negara berikutnya yang terjadi penurunan adalah Tiongkok sebesar (-0,7%). Lemak dan minyak hewan/nabati komoditas ekspor terbesar ke negara initerjadi penurunan sebesar - 31,0%.

B. Perkembangan Ekspor Year-on-Year

Sejalan dengan ekspor month to month, jika dibandingkan bulan yang sama tahunsebelumnya, ekspor pada Agustus 2022 terjadi kenaikan (6,7%). Kenaikan ekspor kali ini didorong oleh meningkatnya nilai ekspor tiga komoditas utama. Tingginya kenaikan permintaan komoditi mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya dari beberapa negara, seperti India (828,3%), Amerika Serikat (777,5%), dan Malaysia (147,7%, menjadikan komoditi ini memiliki peningkatan tertinggi (41,8%). Dua komoditas utama lain yang juga naik nilainya secara year-on-year yaitu kendaraan  dan bagiannya (30,0 %), dan sabun dan preparat pembersih (20,3%).

Tujuh komoditas utama turun nilai ekspornya. Komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) menjadi komoditas dengan penurunan terdalam (-20,3%). Diikuti komoditas logam mulia dan perhiasan/permata (-17,8%), lemak dan minyak hewani/nabati (-14,3%), berbagai produk kimia (-10,5%), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (- 4,8%), pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (-2,1%), dan ikan, krustasea, dan moluska (-0,2%).

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor, secara year-on-year, terjadi kenaikan ekspor pada delapan negara tujuan utama. Hongkong menjadi negara dengan kenaikan ekspor tertinggi (227,0%). Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan logam mulia yang sangat tinggi di tahun 2022, setelah Hongkong mulai melonggarkan peraturan akibat mulai terkendalinya kasus pandemic COVID-19. Tujuh negara utama lainnya yang juga menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu Vietnam (97,9%), Malaysia (69,1%), India (42,9%), Jepang (23,7%), Thailand (20,2%), Filipina (4,3%) dan Tiongkok (3,9%). Di saat yang sama, terjadi penurunan ekspor pada dua negara tujuan utama ekspor, yaitu Singapura (-27,6%), dan Amerika Serikat (-10,6%).

 

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/10/03/951/ekspor--kembali-menyentuh-angka-1-miliar-dolar.html