Perlambatan Perekonomian Global Mulai Pengaruhi Ekspor Jakarta
By PPKUKM DKI Jakarta | 6 September 2022
Pada bulan Juli 2022 ekspor Jakarta tercatat US$ 917,1 juta. Perlambatan perekonomian global dituding mendorong penurunan ekspor sebesar 7,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Ketegangan geopolitik dunia dan kebijakan proteksionisme dari negara-negara tertentu turut memberi andil dari penyebab perlambatan ekonomi secara global.
Pada ekspor migas dan nonmigas Juli 2022 mengalami kondisi yang berbeda. Ekspor non migas mencapai US$ 914,2 juta, terkontraksi 8,0% dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh turunnya permintaan ekspor non migas ke Malaysia (-18,1%) dan Vietnam (-17,5%). Di sisi lain, ekspor migas naik 32,9% yang disebabkan meningkatnya permintaan eskpor migas ke Malaysia sebesar 186,1%.
Ditinjau dari sisi komoditas, terdapat tiga komoditas utama yang naik nilai ekspornya yaitu kelompok komoditas ikan, krustasea, dan moluska meningkat 3,8%, dengan nilai US$ 93,2 juta; pakaian dan aksesorisnya (rajutan) meningkat 3,7%, dengan nilai US$ 24,5 juta; dan lemak dan minyak hewani/nabati meningkat 0,2%, dengan nilai US$ 79,7 juta. Komoditas spesifik dari penyebab naiknya ekspor ikan, krustasea, dan moluska yaitu ikan dibekukan yang naik 10,2% dan kepiting (15,2%) dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, ekspor tujuh komoditas utama malah mengalami penurunan. Komoditas berbagai produk kimia berkontraksi paling dalam (-22,4%). Komoditas utama dari berbagai produk kimia adalah kimia dasar organic yang bersumber dari hasil pertanian yang dengan share 88%, tercatat turun 17,8% dibanding bulan sebelumnya.
Komoditas utama lain yang juga turun nilai ekspornya, yaitu mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (-18,0%), logam mulia dan perhiasan/permata (-11,7%), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (-9,8%), pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (-6,0%), sabun dan preparat pembersih (-5,9%), dan kendaraan dan bagiannya (-4,9%).
Ekspor menurut negara tujuan utama meningkat di empat negara tujuan, yaitu Jepang (5,5%), Hong Kong (2,4%), Taiwan (1,8%), dan Tiongkok (1,7%). Sedangkan, ekspor ke enam negara utama lainnya terjadi penurunan, salah satunya adalah Thailand yang disebabkan permintaan komoditas kendaraan dan bagiannya turun.
Lima negara tujuan utama lainnya yang ikut terkontraksi adalah Malaysia (-17,4%), Vietnam (-10,3%), Filipina (-10,2%), Amerika Serikat (-7,8%), dan Singapura (-7,5%).
Jika dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya, ekspor Juli 2022 mengalami kenaikan (7,4%). Kenaikan ekspor kali didorong oleh meningkatnya nilai ekspor tujuh komoditas utama, salah satunya adalah komoditas kendaraan dan bagiannya yang naik sebesar 29,8%.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/09/01/950/ekspor-year-on-year-juli-masih-meningkat.html