Tembus USD 7 Miliar, Impor Jakarta Cetak Sejarah
By PPKUKM DKI Jakarta | 10 Mei 2022
Nilai impor Jakarta di bulan Maret 2022 mencapai US$ 7 miliar, naik 29,2% bila dibandingkan dengan bulan Maret 2021. Jika dilihat berdasarkan sektor, impor migas maupun non migas meningkat secara signifikan. Impor migas naik sebesar 66%, sedangkan impor nonmigas menyusul diangka 28,6%.
Pertumbuhan impor bila dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama disebabkan oleh kenaikan sepuluh komoditas utama dengan total 35,1%. Komoditas kendaraan dan bagiannya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 78,0%. Diikuti kenaikan impor bahan bakar mineral sebesar 66% dan susu, mentega, dan telur sebesar 62,6%.
Impor pada Maret 2022 masih didominasi oleh negara-negara di benua Asia, 81,9% dari total kontribusi impor Jakarta. Tiga negara tertinggi, yaitu Tiongkok (30,5%); Jepang (14,5%); dan Thailand (10,1%).
Ditinjau dari bulan sebelumnya, nilai impor Jakarta naik 26,8%. Peningkatan ini masih disebabkan impor migas dan nonmigas.
Nilai impor pada seluruh kelompok dalam penggunaan barang impor juga mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Barang konsumsi bahkan naik sampai 50%. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa ekonomi domestik terus membaik di tengah pandemi.
Perkembangan Impor Year-on-Year Berdasarkan Klasifikasi Golongan Penggunaan Barang Impor (BEC) Maret 2022
Pertumbuhan nilai impor di bulan Maret 2022 dipicu oleh kenaikan seluruh sektor klasifikasi BEC. Tiga pendorong utama nilai impor, antara lain barang modal; barang konsumsi; dan bahan baku dan penolong. Impor barang modal naik sebesar 34,5%, menjadi kelompok BEC dengan peningkatan terbesar dibandingkan barang konsumsi dan bahan baku dan penolong yang hanya naik 32,6% dan 27,1%.
Peningkatan barang modal dan bahan baku dan penolong mengindikasikan sinyal positif pergerakan ekonomi dan sektor riil. Sedangkan, barang konsumsi mencerminkan meningkatnya konsumsi masyarakat dan permintaan domestik.
Impor bahan baku dan penolong menjadi kontributor terbesar impor pada Maret 2022, memberikan andil sebesar 67,2%. Hal ini dipicu oleh kendaraan dan bagiannya sebesar 55,8% yang diimpor dari Jepang, Thailand, dan Tiongkok.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/958/impor-jakarta-tembus-usd-7-miliar--nilai-tertinggi-sepanjang-sejarah.html