Infografis

Infografis

Impor Melesat di Awal Tahun 2022

By PPKUKM DKI Jakarta | 17 Maret 2022

Pertumbuhan produksi dalam negeri mengalami kecenderungan meningkat secara year-on-year di awal tahun 2022. Kegiatan perekonomian masyarakat menjadi pendorong peningkatan tersebut sehingga terjadi perbaikan permintaan domestik. Hal ini menandakan pemulihan ekonomi bergerak pada jalur yang benar.

Nilai impor Jakarta mencapai US$ 6,7 miliar di awal tahun 2022 yang dapat mencerminkan akselerasi pemulihan ekonomi Jakarta. Tinggi pertumbuhan impor year-on-year tidak lepas dari sektor migas dan nonmigas. Harga minyak global yang naik di duga mendorong peningkatan impor sebesar 244,6% di sektor migas. Sementara, sektor nonmigas tumbuh sebesar 47,2% dan masih mendominasi nilai impor Jakarta sebesar 98%.

Impor nonmigas jika dilihat berdasarkan komoditas utama di dominasi oleh mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Impor bahan bakar dan mineral naik signifikan sebesar 230,1% dan 139,0% dibandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama. Negara utama impor Jakarta di dominasi oleh negara Asia sebesar 83,8%, Tiongkok menjadi negara
asal impor terbesar sebesar 38,4%. Namun, secara year-on-year, Republik Korea (84,6%) dan Jepang (84,4%) menjadi negara dengan penyumbang kenaikan nilai impor terbesar.

Namun bila dibandingkan dengan bulan lalu, nilai impor mengalami sedikit penurunan. Hal ini disebabkan turunnya impor sektor nonmigas sebesar 2,6%. Dominasi sektor nonmigas sangat berpengaruh bagi nilai impor Jakarta.

Secara umum, nilai impor komoditas utama tumbuh sebesar 8,4%. Sedangkan, nilai impor di luar sepuluh komoditas utama mengalami penurunan sebesar 18,4%.

Nilai impor Year-on-Year berdasarkan penggunaan barang impor (BEC) mengalami kenaikan pada seluruh kelompok. Kelompok utama yang mendorong nilai impor, yakni barang modal sebesar 70,3%. Bahan baku dan penolong menyumbang nilai sebesar 50,1%. Penguatan kedua kelompok ini menunjukkan adanya penggeliatan produksi domestik yang turut mendorong pertumbuhan impor barang konsumsi. Kelompok ini tumbuh sebesar 10,1%.

Impor kelompok bahan baku dan penolong memiliki andil terbesar dari nilai impor Jakarta sebesar 67,3%. Kelompok ini di dorong dengan adanya peningkatan dari sektor migas dan nonmigas. Impor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya mengalami kenaikan tertinggi dari kelompok ini sebesar 262,1% yang utamanya berasal dari Tiongkok.

Impor barang modal menjadi nilai impor terbesar kedua di Jakarta sebesar 23,0%. Tingginya pertumbuhan impor year-on-year kelompok ini dipengaruhi oleh impor kendaraan kendaraan bermotor dan komponennya (terbongkar tidak lengkap) sebesar 419,2% dan kendaraan dan bagiannya sebesar 122,0%. Kelompok-kelompok tersebut di dominasi oleh negara asal, yaitu Tiongkok, Jepang, dan Thailand.

Pertumbuhan positif juga terlihat pada impor barang konsumsi. Pada kelompok ini di dominasi oleh impor berbagai makanan olahan, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Kelompok berbagai makanan olahan mengalami pertumbuhan impor tertinggi sebesar 37,0%. Tiongkok, Malaysia, dan Singapura menjadi negara utama asal kelompok tersebut.

 

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/03/01/956/impor-melesat-di-awal-tahun-2022.html