Impor Jakarta di Bulan Desember Tertinggi Sepanjang Tahun 2021
By PPKUKM DKI Jakarta | 9 Februari 2022
Nilai impor Desember mencetak angka tertinggi sepanjang sejarah yaitu mencapai US$ 6,9 miliar, tumbuh 8,0% bila dibandingkan dengan nilai impor November 2021. Meskipun impor migas turun sebesar 27,6% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi terjadi kenaikan pada sektor nonmigas sebesar 8,8%. Secara kontribusi, sektor nonmigas mendominasi impor Jakarta (98,5% dari total impor Jakarta), sehingga kenaikannya akan sangat berpengaruh terhadap nilai impor Jakarta secara keseluruhan.
Tinjauan menurut komoditas menempatkan sepuluh komoditas utama berasal dari sektor nonmigas dengan kontribusi 66,7% dari total impor Jakarta. Pada periode ini, total sepuluh komoditas utama tersebut tumbuh sebesar 9,5%.
Bila dilihat menurut asal negara, impor pada periode ini masih didominasi oleh produk dari negara-negara di benua Asia, dengan kontribusi sebesar 81,3% dari total impor Jakarta. Produk Tiongkok masih mendominasi impor Jakarta (37,0%), diikuti oleh Jepang (12,0%) dan Thailand (8,6%). Kendati demikian, peningkatan impor terbesar pada periode ini disumbang oleh kenaikan nilai impor dari Australia (98,6%), diikuti oleh Vietnam (37,7%), dan India (28,4%).
Pada periode year-on-year, impor Jakarta kembali mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 45,1%. Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan pada sepuluh komoditas utama yang tumbuh 125,2% secara total. Peningkatan tertinggi terjadi pada komoditas aluminium dan barang daripadanya (167,8% dari total impor Jakarta).
Pada periode ini pertumbuhan impor year- on-year didorong oleh meningkatnya nilai impor dari sepuluh negara impor utama, termasuk tiga negara asal impor terbesar yaitu Tiongkok, Jepang dan Thailand.
Berdasarkan klasifikasi golongan penggunaan barang impor, pertumbuhan impor month-to-month pada Desember 2021 disebabkan oleh kenaikan seluruh kelompok, utamanya didorong oleh kenaikan nilai impor barang konsumsi sebesar 17,0%, diikuti bahan baku dan penolong 7,2%, dan barang modal 5,9%. Sementara pada periode year-on-year terjadi pada semua klasifikasi, dengan pertumbuhan tertinggi pada barang modal (54,8%), diikuti oleh bahan baku dan penolong (50,4%), dan barang konsumsi (11,9%).
Pertumbuhan kelompok bahan baku dan penolong didorong oleh peningkatan pada impor plastik dan barang dari plastik (15,7%) dan besi dan baja (10,6%). Impor kelompok bahan baku dan penolong masih mendominasi impor Jakarta (64,9% dari total impor). Impor barang modal juga mengalami pertumbuhan, utamanya didorong oleh meningkatnya impor komoditas instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis sebesar 47,6% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang mayoritasnya diimpor dari negara Austria, Tiongkok dan Jepang.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/02/02/955/impor-desember-tertinggi-sepanjang-2021.html