Infografis

Infografis

Tembus 1 Miliar Dolar, Ekspor Jakarta Pecahkan Rekor di Akhir Tahun 2021

By PPKUKM DKI Jakarta | 4 Januari 2022

Tren ekspor Jakarta yang kembali meningkat menjelang akhir tahun. Pada November 2021 ekspor tercatat US$ 1,04 miliar atau meningkat 7,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan ini tak lepas dari menguatnya komoditas utama ekspor seperti pakaian dan aksesori (rajutan), berbagai produk kimia, dan ikan, krustasea dan moluska.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekspor juga meningkat sebesar 7,9 persen. Komoditas yang mendongkrak naiknya ekspor secara year on year yaitu lemak dan minyak hewan/nabati serta berbagai produk kimia. Kedua komoditas tersebut naik lebih dari 100 persen.

Kinerja ekspor November 2021 secara month to month menunjukan peningkatan yang menggembirakan. Nilai ekspor tercatat US$ 1,04 miliar, meningkat 7,1 persen dari bulan lalu. Peningkatan ekspor menjelang penghujung akhir tahun bahkan memecahkan rekor ekspor sebelumnya yang mencapai US$ 1,01 miliar di bulan Juni. Tingginya nilai ekspor terutama didorong oleh peningkatan sektor industri manufaktur sebesar 70,3 persen.

Sektor pertambangan juga kembali naik di bulan ini sebesar 0,1 persen. Berbeda dengan kedua sektor sebelumnya, sektor migas dan pertanian turun dibandingkan bulan sebelumnya. Turunnya kedua sektor ini tidak berefek pada ekspor Jakarta, karena share ekspor sektor migas dan pertanian sangat kecil, tidak sampai 5 persen.

Berikut ini komoditas ekspor yang mengalami peningkatan ekspor, seperti pakaian dan aksesorisnya (rajutan) 32,2%; kimia 22%; ikan, Krustasea dan Molukus 20,9%; lemak dan minyak hewani/nabati 18,1%; mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya 16,4%; mesin dan perlenkapan elektrik serta bagiannya 9,8%; kendaraan dan bagiannya 7,9%. Komoditas ekspor yang mengalami penurunan ekspor antara lain perhiasan dan permata 17,4%; sabun dan preparat pembersih 11,6%; pakaian dan aksesoris (bukan rajutan) 5,4%.

Untuk negara tujuan ekspor umumnya mengalami kenaikan, seperti Malaysia 52,6%, Uni Emirat Arab 17,5%, Tiongkok 15%, Singapura 12%, Hongkong 9,6%, Jepang 8,4%, Amerika Serikat 6,6%, dan Thailand 4%.

Berdasarkan year on year, ekspor pada November 2021 kembali naik 7,9 persen. Kenaikan ekspor kali ini didorong oleh naiknya nilai ekspor delapan dari sepuluh komoditas utama. Lemak dan minyak hewan/nabati danberbagai produk kimia mencapai kenaikan tertinggi. Lemak dan minyak hewani/nabati bahkan mencapai 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan bebagai produk kimia mencapai 116,9 persen. Setelahnya diikuti oleh pakaian dan aksesorisnya (rajutan) 80,4%; mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya 18,5%; pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar 18,2%; mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya 14,6%; sabun dan preparate pembersih 10%; ikan, krustasea, dan moluska 8,6%.

Sementara delapan komoditas utama naik nilai ekspornya, dua komoditas lain mengalami penurunan. Komoditas perhiasan dan permata turun siginifikan 33,3 persen dan kendaraan
dan bagiannya turun tipis 6,3 persen.

Negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan tertinggi adalah Singapura 34,7%, Vietnam 32,1%, Malaysia 22,1%, Filipina 22%, Thailand 19,8%. Sementara, negara tujuan ekspor yang mengalami kenaikan antara lain Uni Emirat Arab 222,5%, Hongkong 105,2%, Tiongkok 65,6%, Amerika Serikat 29%, Jepang 4,2%.

 

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/01/03/942/pecah-rekor--ekpor-jakarta-kembali-tembus-1-miliar-dolar-di-penghujung-tahun-2021.html