Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta Oktober 2024
By PPKUKM DKI Jakarta | 1 November 2024
Pada Oktober 2024 inflasi DKI Jakarta secara year-on-year tercatat sebesar 1,58 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,37 pada Oktober 2023 menjadi 105,00 pada Oktober 2024. Sementara tingkat inflasi secara month to month sebesar 0,03 persen.
Kenaikan angka Inflasi secara y-on-y disebabkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,40 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,59 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,61 persen; kelompok perlengkaoan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,85 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,61 persen; kelompok Pendidikan sebesar 2,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,41 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,42 persen. Sementara itu kelompok yang mengalami penurunan imdeks yaitu kelompok transportasi sebesar 0,52 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2024, antara lain: emas perhiasan, beras, angkutan udara, upah asisten rumah tangga, sewa rumah, kopi bubuk, kue kering berminyak, Sekolah Dasar (SD), Sigaret Kretek Mesin (SKM), nasi dengan lauk, bimbingan belajar, kontrak rumah, tarif jalan tol, bawang putih, tahu mentah, Sigaret Putih Mesin (SPM), susu bubuk, tukang bukan mandor, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan es krim. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: bensin, cabai merah, cabai rawit, masker, udang basah, televisi berwarna, sabun cair/cuci piring, wortel, jeruk nipis/limau, susu bubuk untuk balita, ketimun, mie kering instant, sawi hijau, obat dengan resep, handuk dan ikan nila.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Oktober 2024, antara lain: emas perhiasan, tukang bukan mandor, nasi dengan lauk, daging ayam ras, kopi bubuk, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, iuran pembuangan sampah, beras dan lemari pakaian. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m adalah bensin, angkutan udara, cabai merah, tarif kendaraan roda empat online, bawang merah, cabai rawit dan minyak goreng.
Pada Oktober 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,14 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,24 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,48 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,07 persen.