Infografis

Infografis

Perkembangan Ekspor dan Impor Jakarta Agustus 2024

By PPKUKM DKI Jakarta | 1 Oktober 2024

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi DKI Jakarta Agustus 2024

  1. Perkembangan Ekspor

Nila ekspor Jakarta Agustus 2024 secara month-to-month mencapai 1.71,16 Juta US Dollar atau naik ,11 persen dibandingkan Juli 2024. Kenaikan ini disebabkan oleh niknya sektor nonmigas sebesar 268,19 Juta US Dollar atau 9,17 persen, sementara itu ekspor migas mengalami penurunan sebesar 11,01 persen. Namun jika dibanding Agustus 2023 ekspor pada Agustus 2024 mengalami kenaikan sebesar  29,81 persen.

Turunnya ekspor migas akibat turunnya ekspor bahan bakar mineral. Sedangkan naiknya ekspor nonmigas disebabkan oleh naiknya ekspor industri pengolahan dan pertanian. Ekspor industri pengolahan merupakan sektor penopang utama ekspor Jakarta dengan andil 96,78 persen dan total ekspor 1.230,15 Juta US Dollar. Sektor ini naik 9,27 persen. Kelompok komoditas utama ekspor pada industri pengolahan adalah alas kaki dengan andil 20,89 persen dari total ekspor. Selain itu, sektor pertanian naik 6,02 persen. Kelompok komoditas yang mengalami kenaikan terbesar adalah lak, getah, dan damar dengan 269,77 persen. Susu, mentega, dan telur sebagai ekspor terbesar sektor pertanian dengan andil 29,37 persen terhadap sektor pertanian juga naik sebesar 14,77 persen menjadi 11,16 juta US Dollar. Sementara itu, sektor pertambangan dan lainnya satu-satunya yang mengalami penurunan sebesar 38,10 persen. Hal ini dipicu turunnya ekspor garam, belerang, batu, dan semen yang turun 81,59 persen.

  1. Ekspor Menurut Negara Tujuan

Ekspor Agustus 2024 mengalami kenaikan di Amerika dan Australia. Asia menjadi benua tujuan ekspor utama dengan andil 64,89 persen atau sebesar 824,89 juta US Dollar Dibandingkan pada bulan sebelumnya, ekspor ke Asia turun sebesar 0,34 persen. Sementara itu, ekspor ke Australia merupakan yang terkecil pada bulan ini dengan andil 2,60 persen atau sebesar 33,00 juta US Dollar.

Total nilai ekspor ke sepuluh negara tujuan utama mencapai 912,44 juta US Dollar atau naik 16,99 persen dibanding Juli 2024. Dari sepuluh negara tujuan ekspor, enam diantaranya mengalami kenaikan ekspor. Negara yang mengalami kenaikan terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 195,57 juta US Dollar atau naik 168,18 persen. Ini menjadikan Amerika Serikat sebagai negara tujuan ekspor utama Jakarta pada Agustus 2024. Selanjutnya, Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor kedua dengan nilai ekspor mencapai 173,84 juta US Dollar atau naik 30,49 persen dibanding Juli 2024. Sementara itu, ekspor ke Hongkong menjadi penurunan terdalam hingga mencapai 39,20 juta US Dollar atau turun 38,48 persen.

  1. Perkembangan Impor

Impor Jakarta pada Agustus 2024 mencapai 7.468,17 juta US Dollar, kembali menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2024. Impor periode ini tumbuh sebesar 2,99 persen dibandingkan periode sebelumnya. Dimana tingginya pertumbuhan nilai impor periode ini dipicu oleh peningkatan impor Jakarta pada sektor migas maupun nonmigas. Pertumbuhan impor month-to-month pada periode ini dipengaruhi oleh naiknya impor nonmigas sebesar sebesar 3,05 persen, diikuti oleh peningkatan impor migas sebesar 1,34 persen. Impor nonmigas masih mendominasi impor Jakarta sebesar 96,43 persen dari total impor Jakarta pada periode ini.

Jika ditinjau berdasarkan komoditas utama sepuluh komoditi impor utama Jakarta memberikan andil 64,87 persen dari total impor Jakarta. Mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya menempati posisi pertama sebagai komoditi impor utama Jakarta dengan andil 46,87 persen dari total impor Jakarta Agustus 2024. Sepuluh komoditi impor utama secara total tumbuh sebesar 2,79 persen. Pertumbuhan impor ini disebabkan oleh impor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya yang mengalami kenaikan sebesar 21,50 persen, diikuti oleh kendaraan dan bagiannya sebesar 13,26 persen, dan alumunium dan barang daripadanya sebesar 1,57 persen.

Impor menurut benua, Asia menyumbang 81,37 persen dari total impor ke Jakarta. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan negara, Tiongkok menempati posisi pertama ebagai negara asal importir utama dengan andil 38,67 persen. Secara total, sepuluh negara asal impor utama tumbuh sebesar 2,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada periode ini, singapura menyumbang peningkatan impor month to month terbesar pada sepuluh negara impor utama sebesar 32,94 persen, dimana mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, mesin dan peralatanmekanis serta bagianya, dan berbagai produk kimia menjadi penyumbang tingginya kenaikn impor pada negara ini. Kenaikan impor ini diikuti oleh India sebesar 31,46 persen, dan Australia sebesar 17,10 persen.

Impor tahunan Jakarta pada periode ini tumbuh sebesar 9,95 persen dibandingkan dengan Agustus 2023. Tumbuhnya impor year-on-year terutama dipicu oleh meningkatnya nilai kinerja impor sektor migas sebesar 33,94 persen dan sektor nonmigas sebesar 9,23 persen. Berdasarkan komoditas, penyumbang terbesar pertumbuhan impor year-on-year pada periode ini adalah bahan karet dan barang dari karet sebesar 38,21 persen, yang utamanya berasal dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand. Diikuti oleh peningkatan impor bahan bakar mineral sebesar 34,86 persen, yang terutama berasal dari Singapura, Tiongkok, dan Malaysia.

Pada periode ini, meningkatnya nilai impor dari lima negara asal impor, menyebabkan tumbuhnya nilai impor total dari sepuluh negara asal impor utama sebesar 9,78 persen secara year-on-year. Dimana peningkatan nilai impor terbesar berasal dari Singapura sebesar 47,35 persen, diikuti oleh Vietnam sebesar 28,94 persen, dan Tiongkok sebesar 27,16 persen.

Selanjutnya, tinjauan secara kumulatif menunjukkan impor Jakarta pada periode ini terkontraksi sebesar 3,89 persen dibandingkan dengan nilai impor periode Januari-Agustus 2023. Penurunan empat komoditas utama impor pada periode ini menyebabkan penurunan impor kumulatif dari total sepuluh komoditas impor Jakarta terkontraksi sebesar 3,32 persen, dimana impor kendaran dan bagiannya menyumbang penurunan terbesar yaitu 22,03 persen.