Infografis

Infografis

Inflasi Tahunan Jakarta Naik Tipis Pada Agustus 2023

By PPKUKM DKI Jakarta | 4 September 2023

Inflasi DKI Jakarta secara year on year (yoy) pada Agustus 2023 terpantau mengalami sedikit peningkatan. Peningkatan ini merupakan peningkatan kedua kalinya pada tahun 2023, setelah sebelumnya mengalami penurunan selama enam bulan berturut-turut. Peningkan inflasi pada bulan ini didorong oleh peningkatan harga bensin, beras, dan kontrak rumah, sedikit berbeda dengan peningkatan inflasi pada Januari 2023 yang didorong oleh peningkatan harga bensin, kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga.

Inflasi tahunan (yoy) DKI Jakarta Agustus 2023 tercatat sebesar 2,93 persen. Angka ini naik 0,12 persen dibandingkan bulan Juli. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya komoditas transportasi dan kelompok makanan, minuman dan tembakau. Sementara itu Inflasi DKI Jakarta secara bulanan (mtm) pada Agustus 2023 tercatat sebesar 0,01 persen, mengalami penurunan 0,18 persen dari Juli 2023. Inflasi secara bulanan dipicu oleh naiknya harga beras, minyak goreng, dan biaya Pendidikan Sekolah Menengah Atas.

 

A. Pergerakan Inflasi Jakarta Dua Tahun Terakhir
Pergerakan inflasi DKI Jakarta secara tahunan pada 2022 dan 2023 menunjukkan tren yang berlawanan. Tahun 2022 terjadi peningkatan inflasi, sementara pada 2023 inflasi cenderung menunjukkan tren menurun. Hal ini dipengaruhi pada tahun 2022 Indonesia masih proses pemulihan ekonomi pasca pandemik COVID-19. Sementara tahun 2023, berbagai pengupayaan pengendalian harga yang dilakukan guna mengantisipasi adanya dampak tekanan inflasi global.

Jika ditinjau berdasarkan tahun kalender, pergerakan inflasi DKI Jakarta pada 2023 menunjukkan pola yang sama dengan tahun 2022, namun dengan tingkat inflasi yang lebih rendah hamper separuh nilai. Pada Januari – Agustus 2022, inflasi tahun kalender terjadi kenaikan dari 0,46 persen menjadi 2,41 persen. Sementara inflasi tahun 2023 mengalami peningkatan perlahan dari 0,09 persen naik menjadi 1,15 persen pada Agustus 2023. Hal ini menunjukkan inflasi pada 2023 relatif lebih terkendali dibandingkan pada tahun 2022.

Pada inflasi bulanan juga mengalami tren yang sama, pergerakan inflasi pada tujuh bulan pertama tahun 2023 menunjukkan arah yang sama dengan tahun 2023 kecuali pada Februari 2023 yang terjadi peningkatan inflasi, sementara pada Februari 2022 mengalami penurunan inflasi. Meskipun memiliki tren yang sama, namun tingkat inflasi tahun 2023 jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2022.

 

B. Pemicu Inflasi Jakarta pada Agustus 2023
Indeks Harga Konsumen (IHK) Jakarta pada Agustus 2023 yaitu 113,40 poin, hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 3,23 poin dibandingkan Agustus tahun lalu yang 110,17 poin. Peningkatan ini menyebabkan inflasi tahunan (yoy) sebesar 2,93 persen. Angka naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,81 persen.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, secara tahunan terdapat Sembilan dari sebelas kelompok yang mengalami inflasi. Kelompok yang memberikan andil tertinggi yaitu transportasi (0,97 persen), makanan, minuman, dan tembakau (0,86 persen), dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,30 persen). Selain itu sumbangan inflasi moderat berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,24 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,22 persen), dan perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,21 persen). Sementara tiga kelompok lainnya memberikan kontribusi inflasi rendah yaitu kelompok Pendidikan (0,09 persen), Kesehatan (0,07 persen) dan rekreasi, olahraga dan budaya (0,03 persen). Selanjutnya kelompok , kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,01 persen sehingga dapat meredam laju inflasi.

Pada kelompok transportasi, andil inflasi tinggi didorong oleh kenaikan harga bensin (0,690 persen), angkutan dalam kota (0,79 persen), dan tarif kereta api (0,060 persen). Sementara itu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau disumbang oleh komoditas beras (0,238 persen), rokok kretek filter (0,124 persen), dan daging ayam ras (0,107 persen). Kenaikan ini dipengaruhi oleh keterbatasan pasokan barang dan tingginya permintaan. Di sisi lain, pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kontribusi tertinggi berasal dari komoditas kontrak rumah (0,221 persen), bahan bakar rumah tangga (0,058 persen), dan sewa rumah (0,013 persen).

Secara bulanan, pada Agustus 2023 inflasi terjadi pada delapan kelompok pengeluaran. Empat komoditas yang memiliki andil inflasi cukup signifikan yaitu kelompok Pendidikan (0,07 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,02 persen), dan perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,01 persen).

Inflasi pada kelompok Pendidikan disebabkan oleh kenaikan biaya sekolah yang terjadi akibar pergantian tahun ajaran baru. Kelompok ini mengalami inflasi 1,33 persen terutama disumbang oleh naiknya biaya Sekolah Menengah Atas (0,027 persen), Sekolah Dasar (0,021 persen), Sekolah Menengah Pertama (0,019 persen) dan Akademik/Perguruan Tinggi (0,008 persen).

Selanjutnya, pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi yang cukup rendah yaitu masing masing 0,23 persen dan 0,16 persen. Inflasi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran terutama bersumber dari kenaikan harga beberapa komoditas makan dan minuman siap saji. Sementara inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya didoring oleh naiknya harga beberapa komoditas keperluan pribadi seperti parfum, pembalut wanita, dan sabun mandi.

Secara umum, inflasi Jakarta pada Agustus 2023 relatih lebih rendah dibandingkan kota kota lain di Indonesia. Secara tahunan, Jakarta menempati peringkat ke 69 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi. Sementara itu, secara bulanan Jakarta berada pada posisi ke 42 dari 44 kota yang mengalami inflasi.