Infografis

Infografis

Turunnya Kinerja Impor Jakarta pada Semester 1 2023

By PPKUKM DKI Jakarta | 4 Agustus 2023

Impor Jakarta pada semester I 2023 mencapai US$ 37.651,99 juta atau terkontraksi 1,93 persen dibandingkan impor semester I 2022. Penurunan impor kumulatif (c-to-c) ini didorong oleh penurunan pada sektor nonmigas turun 2,15 persen. Di sisi lain, sektor migas naik 7,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Nilai impor Jakarta pada Juni 2023 tercatat sebesar US$ 6.199,00 juta. Angka ini terkontraksi 17,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan impor pada periode ini dipicu oleh penurunan pada sektor nonmigas 17,47 persen. Sedangkan sektor impor migas mengalami kenaikan 4,82 persen. Selain itu, penurunan impor secara month-to-month ini juga didorong oleh penurunan impor pada sepuluh komoditas utama mengalami penurunan sebesar 16,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar adalah kendaraan dan bagiannya turun sebesar 24,72 persen. Diikuti penurunan impor pada komoditas bahan kimia organik sebesar 23,95 persen dan komoditas berbagai produk kimi turun 23,37 persen. Sementara itu, komoditas bahan bakar mineral mengalami kenaikan sebesar 4,63 persen disbanding Mei 2023. Kemudian, komoditas serelia naik sebesar 2,75 persen.

Impor Jakarta secara year-on-year juga terkontraksi sebesar 11,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh penurunan impor pada sektor migas maupun nonmigas masing-masing turun sebesar 28,09 persen dan 10,71 persen.

Turunnya impor pada periode ini juga didorong oleh impor sepuluh komoditas utama yang turun sebesar 11,62 persen dibandingkan Juni 2022. Komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar adalah bahan kimia organik sebesar 41,03 persen. Tiongkok merupakan pemasok utama komoditas bahan kimia organik. Bahan bakar mineral juga turun sebesar 27,90 persen, diikuti penurunan komoditas besi dan baja sebesar 27,20 persen.

Berdasarkan asal negara, impor Jakarta masih didominasi oleh produk dari negara-negara di benua Asia, dengan kontribusi sebesar 80,82 persen terhadap total impor Jakarta, Produk Tiongkok mendominasi impor Jakarta yaitu sebesar 35,62 persen, diikuti Jepang sebesar 13,57 persen dan Thailand sebesar 8,15 persen.