Perekonomian Jakarta terus tumbuh di tengah perlambatan perekonomian dunia. Ekspor Kembali menguat setelah pada April lalu tertahan akibat hari kerja yang sempit selama idul fitri. Ekspor Jakarta pada Mei 2023 secara month to month mencapai 960,60 Juta US Dollar atau tumbuh sebesar 44,44% dibandingkan bulan lalu. Sejalan dengan pertumbuhan ekspor secara bulanan, ekspor bulan Mei secara year-on-year juga mengalami peningkatan mencapai 34,28% jika dibandingkan dengan bulan Mei 2022.
Peningkatan ekspor secara bulanan disebabkan oleh peningkatan pada seluruh komoditas utama. Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati memiliki kontribusi terbesar dengan negara tujuan ekspornya ke Tiongkok. Sedangkan kenaikan secara year-on-year dipengaruhi oleh kenaikan komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya ke negara Filipina.
Perkembangan Ekspor Month-to-Month
Pada Mei 2023 ekspor Jakarta tercatat 960,60 juta US Dollar atau peningkatan sebesar 44,44% dibandingkan April 2023. Kenaikan ini dipicu oleh kenaikan pada sektor non migas. Sementara pada sektor migas mengalami penurunan sebesar minus 7,19%. Industri pengolahan memiliki kontribusi terbesar pada ekspor non migas dengan kenaikan sebesar 47,20%, disusul pertambangan dan lainnya sebesar 6,03%, sedangkan pada sektor pertanian mengalami penurunan sebesar minus 7,12%. Pada sektor non migas, penurunan ekspor dominan dipengaruhi oleh komoditas hasil minyak yang mengalami penurunan minus 7,20%.
Dilihat dari sisi komoditas, seluruh komoditas utama mengalami kenaikan dibandingkan April 2023. Komoditas tersebut yaitu komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) naik 99,47% dengan nilai 61,30 juta US Dollar, sabun dan preparat pembersih (HS 34) naik 55,57% dengan nilai 35,08 juta US Dollar, kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 54,87% dengan nilai 268,91 juta US Dollar, Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik 53,72% dengan nilai 38,51 juta US Dollar, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) naik 50,88%, dengan nilai 86,04 juta US Dollar, Olahan dari tepung (HS 19) naik 48,67% dengan nilai 21,10 juta US Dollar, berbagai produk kimia (HS 38) naik 44,43% dengan nilai 32,82 juta US Dollar, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61) naik 43,46% dengan nilai 17,73 juta US Dollar, ikan, krustasea, dan moluska (HS 03) naik 31,94% dengan nilai 77,39 juta US Dollar, dan logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) naik 21,73% dengan nilai 99,89 juta US Dolar.
Komoditas minyak makan dan lemak nabati memiliki kontribusi terhadap total ekspor pada kelompok ini yaitu sebesar 45,63%. Komoditas ini memiliki kenaikan sebesar 112,09% diibandingkan bulan sebelumnya, disusul komoditas margarin dengan kontribusi sebesar 25,85% terhadap total ekspor pada kelompok ini. Komoditas spesifik terbesar yang menjadi penyebabnya adalah sabun dan bahan pembersih keperluan rumah dengan share terhadap total ekspor pada kelompok ini sebesar 98,33%. Komoditas ini naik 55,07 persen dibanding bulan sebelumnya.
Berdasarkan negara tujuan ekspor, Thailand menduduki peringkat pertama dengan kontribusi sebesar 111,29%, disusul Hongkong (97,48%), Jepang (65,41%), Tiongkok (62,50%), Amerika Serikat (57,07%), Filipina (49,48%), Vietnam (46,51%), Malaysia (38,21%), singapura (26,54%), dan India (9,72%). Kenaikan ekspor ke Thailand pada Mei 2023 disebabkan oleh naiknya permintaan ekspor pada kelompok kendaraan dan bagiannya sebesar 101,21% yang memiliki kontribusi sebesar 34,45% terhadap total ekspor Thailand, disusul mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar 138,67% dengan kontribusi sebesar 24,07%. Terdapat pangsa pasar baru logam mulia dan perhiasan/permata pada ekspor Thailand dengan share 11,25%. Sementara pada ekspor Hongkong dipicu dengan komoditas logam mulia dan perhiasan/permata dengan share 69,89%.
Perkembangan Ekspor Year-on-Year
Ekspor Jakarta pada Mei 2023 mengalami kenaikan sebesar 34,28% dibandingkan bulan Mei 2022. Kenaikan secara year-on-year terjadi pada seluruh komoditas utama. Ekspor komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya ke negara Filipina meningkat hingga lima kali lipat (510,12%), menyebabkan komoditas ini mengalami kenaikan paling tinggi (152,95%), komoditas spesifik yang menyebabkan kenaikan pada kelompok ini yaitu peralatan listrik. Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan yaitu sabun dan preparat pembersih (80,00%), olahan dari tepung (77,40%), lemak dan minyak hewani/nabati (74,86%), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (73,92%), kendaraan dan bagiannya (24,41%), logam mulia dan perhiasan/permata (22,90%), pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (14,25%), berbagai produk kimia (6,01%), dan ikan, krustasea, dan moluska (2,77%).
Komoditas olahan dari tepung, pada bulan ini untuk kedua kalinya selama tahun 2023, masuk ke dalam sepuluh komoditas utama ekspor Jakarta. Naiknya permintaan ekspor komoditas ini ke Filipina yang mencapai 636,75%, menjadikan olahan dari tepung menduduki urutan sembilan komoditas dengan ekspor tertinggi yaitu sebesar 70,31%. Berikutnya peningkatan ekspor tertinggi ada padaThailand sebesar 66,95%, didorong dengan peningkatan ekspor kendaraan dan bagiannya (94,21%), dan Amerika Serikat dengan peningkatan komoditas lemak dan minyak hewani/nabati mencapai 10 kali lipat dibanding Mei 2022 yang menjadikan AS menempati urutan ketiga tertinggi.