Sepanjang Mei 2023, inflasi tahun ke tahun (yoy) di Ibu Kota terpantau turun. Koreksi harga pasca lebaran dan melimpahnya persediaan barang dan jasa mendorong inflasi tahunan (yoy) di Jakarta kembali terdepresiasi, Melanjutkan penurunan inflasi sejak Maret 2023 lalu, pada bulan ini juga terjadi penurunan inflasi. Penurunan tersebut merupakan penurunan ketiga sepanjang lima bulan pertama tahun 2023.
Inflasi tahunan (yoy) Jakarta tercatat 3,52 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas dengan andil inflasi tinggi yang menjadi pemicu utama inflasi tersebut yaitu bensin (0,781 persen), kontrak rumah (0,310 persen), dan beras (0,208 persen). Berdasarkan kelompok pengeluaran, dari sebelas kelompok, sembilan diantaranya mengalami inflasi.
Hanya dua kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan. Kedua kelompok tersebut mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,97 persen dan 0,27 persen. Penurunan harga beberapa komoditas seperti jaket pria, sepatu anak, dan televisi berwarna beberapa waktu lalu menjadi pemicu deflasi pada dua kelompok tersebut. Di sisi lain, diantara sembilan kelompok yang mengalami Inflasi, kelompok yang memberikan andil tertinggi yaitu kelompok transportasi, disusul kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kontribusi kelompok transportasi terhadap inflasi mencapai 1,09 persen dengan tingkat inflasi 9,50 persen. Kenaikan harga bensin (0,781 persen), tarif angkutan dalam kota (0,080 persen), dan tarif kereta api (0,054 persen) beberapa waktu lalu menjadi pemicu utama inflasi pada kelompok ini.
Sementara itu, naiknya harga beras (0,208 persen) pada beberapa bulan sebelumnya, serta kenaikan harga rokok kretek filter (0,120 persen), dan rokok putih (0,058 persen) mendorong inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kelompok berikutnya yang memberikan andil tinggi terhadap inflasi yaitu perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Inflasi pada kelompok ini tercatat 3,15 persen dengan sumbangan inflasi 0,65 persen. Pemicu utama inflasi tersebut yaitu naiknya biaya kontrak rumah (0,310 persen), bahan bakar rumah tangga (0,167 persen), dan biaya sewa rumah (0,098 persen).
Di sisi lain, secara bulan ke bulan (mtm) Jakarta mengalami deflasi perdana di tahun 2023. Deflasi Jakarta tercatat 0,10 persen. Turunnya tarif angkutan udara (0,065 persen), harga bayam (0,017 persen), dan kerudung (0,007 persen) menjadi kontributor utama deflasi Mei 2023. Meski demikian, naiknya harga bawang merah (0,022 persen) dan bawang putih (0,017 persen) meredam laju deflasi sehingga tidak terdepresiasi lebih lanjut.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/06/05/1026/inflasi-tahunan-jakarta-melandai-pada-mei-2023.html