Nilai Impor Jakarta pada Maret 2023 tercatat sebesar 7,24 miliar USD atau naik cukup tinggi 30,51% dibandingkan bulan Februari 2023 (secara m-to-m). Jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya atau secara y-on-y, impor Jakarta juga mengalami kenaikan sebesar 3,15%. Dari tiga tahun terakhir, pertumbuhan impor bulan Maret memiliki pola yang sama, yaitu tren naik secara month-to-month. Selain itu, secara year-on-year nilai impor pada tahun 2023 mengalami pertumbuhan yang positif setelah sempat mengalami kontraksi pada posisi Januari 2023.
Impor Jakarta menurut penggunaan, impor Bahan Baku/Penolong dengan nilai impor 4,46 miliar USD menyumbang 61,60% dari total impor Maret 2023. Menurut penggunaan barang secara month-to-month seluruh kelompok mengalami kenaikan dimana Bahan Baku/Penolong naik sebesar 25,03%. Diikuti untuk kelompok Barang Modal juga naik sebesar 43,40%, dan untuk kelompok Barang Konsumsi juga naik sebesar 34,51%. Perkembangan secara tahunan, menunjukkan meski impor untuk Bahan Baku /Penolong mengalami kontraksi sebesar 6,35% namun impor Barang Konsumsi tumbuh sebesar 2,72%, diikuti oleh impor Barang Modal sebesar 36,28%.
Seluruh impor dari 10 negara utama mengalami peningkatan, dimana peningkatan terbesar berasal dari Amerika Serikat sebesar 74,46%, berikutnya adalah impor dari Tiongkok meningkat 57,12%, impor dari Australia naik 41,36%, kemudian dari India juga mengalami kenaikan sebesar 38,65%, impor dari Malaysia meningkat sebesar 29,07%, impor dari Republik Korea meningkat sebesar 28,60%, impor dari Vietnam meningkat sebesar 16,45%, impor dari Singapura meningkat sebesar 16,02%, lalu dari Jepang impor meningkat sebesar 6,44%, dan terakhir impor dari Thailand meningkat sebesar 2,38%.
Nilai kumulatif total impor Januari – Maret 2023 terkontraksi sebesar 1% atau menjadi 19,01 miliar USD, jika dibandingkan dengan nilai kumulatif periode yang sama tahun 2022. Sejalan dengan nilai total impor, nilai kumulatif impor nonmigas Januari – Maret 2023 terkontraksi sebesar 1,50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dilihat lebih dalam berdasarkan komoditas, share tertinggi pada impor nonmigas periode Januari – Maret 2023 untuk HS 84 yaitu Mesin/Peralatan Mekanis dan Bagiannya mencapai 19,18%, diikuti oleh HS 87 yaitu Kendaraan dan Bagiannya dengan andil mencapai 12,07%.