Sepanjang Maret 2023, harga sejumlah abrang dan jasa di Jakarta terpantau naik. Namun kenaikan tersebut relatif lebih rendah dibandingkan peningkatan harga pada bulan Maret tahun lalu. Hal ini membuat tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) pada Maret tahun ini sedikit mereda.

Inflasi tahun ke tahun (yoy) pada Maret 2023 tercatat 4,00 persen, turun 0,07 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya. Pemicu utama inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga komoditas bensin (0,987 persen), kontrak rumah (0,313 persen), dan bahan bakar rumahtangga (0,194 persen)

Inflasi month to month Jakarta tercatat mengalami inflasi 0,36 persen, naik 0,17 persen poin dibandingkan bulan lalu. Inflasi tersebu dipicu oleh kenaikan biaya kontrak rumah (0,048 persen), upah asisten rumahtangga (0,039 persen), dan bensin (0,034 persen).

Nilai inflasi tahun ke tahun Jakarta menempati urutan ke 83 dari 90 kota di Indonesia yang mengalami inflasi.

 

  1. Dinamika Inflasi Jakarta Jelang Puasa

Dalam lima tahun terakhir, inflasi tahun ke tahun di Jakarta berfluktuasi dengan memiliki tren membentuk huruf U. Hal ni menggambarkan telah kembali pulihnya perekonomian yang sempat terpuruk akubar pandemik COVID-19 yang melanda sejak Maret 2020.

Tren inflasi yanng cukup tinggi menjelang puasa juga telah kembali terlihat sejak 2022 lalu dan berlanjut di 2023. Tingkat inflasi yang sebelumnya jatuh ke level 0,91 persen pada bulan menjelang puasa dua tahun lalu yaitu April 2021, telah meningkat menjadi 2,63 menjelang bulan puasa pada April 2022. Angka ini kembali naik memasuki Maret 2023 menjadi 4,00 persen.

Peningkatan harga menjelang bulan puasa mendorong tingkat inflasi menjadi lebih tinggi dari bulan sebelumnya terjadi karena menguatnya permintaan terhadap sejumlah komoditas barang dan jasa. Fenomena tersebut terjadi oada 2019 dan 2022, sementara pada 200,2021 dan 2023 inflasi yoy terpantau turun pada bulan yang bertepatan dengan bulan puasa, inflasi yoy pada bulan memasuki masa puasa pada April 2020 dan 2021 turun dikarenakan dampak pandemik COVID-19 dimana terdapat kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat. Sementara pada tahun 2023, angka inflasi telah berada diatas tingkat inflasi sebelum pandemik tahun 2019, namun inflasi yoy menjelang puasa bulan puasa pada Maret 2023 sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya dikarenakan tingkat inflasi pada bulan sebelumnya telah cukup tinggi. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi telah kembali pulih dan upaya pengendalian inflasi terus dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

 

  1. Pemicu Inflasi Jakarta Menurut Kelompok Pengeluaran

Pada Maret 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat namun lebih renda dibandingkan peningkatan IHK pada Februari 2022. Indeks Harga pada Maret 2023 tercatat naik 4.34 poin dibandingkan Maret 2022, yaitu 108,49 pada Maret tahun lalu menjadi 112,83 pada Maret ini.

Peningkatan Indeks Harga atau inflai pada bulan ini terjadi di seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok infomasi, komuikasi dan ajsa keuangan. Kelompok dengan andilinflasi tertinggi yaitu keompok transportas, disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kedua kelompok tersebut memberikan simbangan inflasi masing-masing lebih dari 1 persen.

Kelompok yang memberikan andil inflasi moderat berasal dari kelompok perumahan,air,listrik dan bahan bakar rumahtangga; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumahtangga; penyediaan makanan dam minuman /restoran; dan perawatan pribadi dan jasa lainnya. Disamping itu, terdapat pula kelompok dengan andil inflasi rendah yaitu kelompok pendidik, kesehatan, dan rekreasi, olahraga dan budaya. Sumbangan inflasi ketiga kelompok tersebut masing-masing 0,08 persen, 0,07 persen dan 0,05 persen.

Di sisi lain terdapat dua kelompok yang mengalami deflasi sehingga dapat menahan laju inflasi. Kelompok tersebut meliputi kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan. Kelompok pakaian dan alas kaki saat ini belum menunjukkan peningkatan harga yang signifikan sehingga deflasi yang terjadi masih merupakan dampak penurunan harga pada bulan-bulan sebelumnya. Sementara itu, deflasi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan masih didorong oleh turunnya harga televisi berwarna yang masih terus terjadi pada bulan ini.

Jika dilihat secara bulan ke bulan, inflasi Maret 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi Maret 2023 tercatat 3,36 persen, naik 0,17 persen poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,19 persen. Inflasi tersebut terutama dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan,minuman, dan tembakau, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Pada Maret 2023, dari 90 kota yang diobservasi, terdapat 65 kota yang mengalami inflasi secara bulan ke bulan. Inflasi di Jakarta berada di level medium yaitu di posisi ke 33 dari 65 kota dengan urutan inflasi tertinggi.


Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/04/03/1024/memasuki-ramadhan--inflasi-tahun-ke-tahun-di-jakarta-sedikit-melambat.html

Alamat Kami

Dinas PPKUKM Jl. Perintis Kemerdekaan/ BGR I No.3, Jakarta Utara 14240