Peningkatan aktivitas dari mobilitas masyarakat yang terus membaik menjadi pendorong utama tumbuhnya perekonomian Jakarta. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya permintaan agregat domestic maupun luar negeri. Meskipun demikian, kenaikan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global masih menahan percepatan ekonomi Jakarta.
Pada tahun 2022, ekonomi Jakarta tumbuh 5,25 persen, menguat dibandingkan dengan tahun lalu yang tumbuh hanya 3,56 persen. Dari sisi pengeluaran,hampir seluruh komponen meningkat, kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh ekspor dan pengeluaran konsumsi lembaga non-profit (PKLNPRT). Dari sisi produksi, lapangan usaha jenis lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi diikuti oleh penyediaan akomodasi dan Makan Minum; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Secara c-to-c dilihat dari sisi PDRB Pengeluaran, Ekonomi Jakarta tahun 2022 tumbuh 5,25 persen. Dari sisi pengeluaran didorong oleh seluruh komponen kecuali komponen PKP. Komponen Ekspor tumbuh paling tinggi sebesar 12,60 persen yang dipicu oleh peningkatan ekspor barang dan jasa. Diikuti oleh PKLNPRT tumbuh 6,25 persen, seiring dengan peningkatan kegiatan lembaga keagamaan dan partai politik. Peningkatan aktivitas sosial ekonomi masyarakat pada periode ini dbandingkan dengan tahun sebelumnya juga mendorong Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) tumbuh 5,64 persen. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,48 persen. Peningkatan komponen inididorong oleh kenaikan investasi berupa bangunan dan barang modal non bangunan baik yang berasal dari impor maupun domestic. Sementara komponen PKP terkontraksi 9,41 persen. Dilihat dari sisi PDRB Lapangan Usaha, sepanjang tahun 2022 Jasa Lainnya tumbuh paling tinggi sebesar 15,27 persen. Pertumbuhan tertinggi ke-2 adalah Penyediaa Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,31 persen pertumbuhan tertinggi ke-3 berasal dari Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh sebesa 9,28 persen.
Secara y-on-y, dilihat dari sisi PDRB Pengeluaran, ekonomi Jakarta pada triwulan IV-2022 tumbuh 4,85 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor yang tumbuh sebesar 13,19 persen. Menguatnya kinerja ekspor terlihat dari peningkatan ekspor barang dan jasa. Komponen PKLNPRT tumbuh 6,28 persen, dipicu oleh meingkatnya aktivitas lembaga sebagai dampak relaksasi PPKUM. Dilihat dari sisi PDRB Lapangan Usaha, pertumbuhan ditopang oleh Jasa Lainnya yang tumbuh 14,77 persen. Tingginya capaian sektor ini karena mobilitas masyarakat meningkat,ditandai dari jumlah pengunjung ke tempat rekreasi yang naik signifikan. Selanjutnya Transportasi dan Pergudangan tumbuh 11,92 persen sejalan dengan meningkatnya jumlah angkutan penumpang dan barang.
Secara q-to q dilihat dari sisi PDRB Pengeluaran, perekonomian Jakarta triwulan IV-2022 tumbuh 2,69 persen. Momen natal dan tahun baru serta peningkatan aktivitas masyarakat, menjadi faktor penungkit posited perekonomian pada periode ini. PKP tumbuh paling tinggi seebsa 28,27 persen. Diikuti oleh ekspor yang tumbuh 2,97 persen. Komponen PKRT tumbuh 1,63 persen. Dilihat dari sisi PDRB Lapangan Usaha, dari sisi produksi, hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada periode ini. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada Transportasi dan Pergudangan sebesa 8,37 persen. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan jumlah angkutan penumpang dan abrang pada hampir semua moda transportasi. Selanjutnya jasa lainnya tumbuh 6,03 persen, didorong oleh meningkatnya kunjungan masyrakat ke tempat rekreasi karena adanya momen liburan. Berikutnya, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 5,71 persen
Sumber:https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2023/02/06/1079/ekonomi-jakarta-2022-menguat.html