Inflasi Jakarta selama sewindu terakhir dinamis. Angka inflasi sejak Januari 2015 berkisar antara 0,01% sampai 0,99%. Namun, pada September 2022, inflasi berada pada angka 1,21% mencetak rekor sewindu terakhir.

Sementara deflasi juga mengalami hal sama yaitu bergerak secara dinamis. Koreksi harga biasanya menjadi penyebab terjadinya deflasi akibat inflasi pada bulan sebelumnya.

Pada saat terjadi inflasi dan deflasi umumnya dipicu oleh kenaikan BBM. Kondisi tersebut menandakan BBM sangat dibutuhkan masyarakat diberbagai kalangan. Operasional dan distribusi barang dan jasa pun ikut terganggu jika terjadi kenaikan BBM.

Inflasi di bulan September 2022 disebabkan oleh naiknya sembilan kelompok pengeluaran. Kelompok penyumbang inflasi tertinggi Kelompok penyumbang inflasi tertinggi yaitu transportasi dengan andil mencapai 0,95%, disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan sumbangan inflasi 0,09%.

Secara umum, pasca ditetapkannya harga BBM terbaru yang lebih tinggi dari sebelumnya, hampir semua tarif jasa moda transportasi mengalami kenaikan. Kelompok transportasi mengalami inflasi 8,23% dipicu oleh naiknya harga BBM tersebut. Komoditas bensin tercatat mengalami peningkatan indeks harga dan memberikan andil tertinggi inflasi yaitu 0,772%.

Sementara itu, Jakarta menempati peringkat 30 dari urutan inflasi tertinggi dibanding kota-kota lainnya.

 

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/10/03/939/pasca-kenaikan-harga-bbm---inflasi-jakarta-sentuh-level-tertinggi-sewindu-terakhir---.html

Alamat Kami

Dinas PPKUKM Jl. Perintis Kemerdekaan/ BGR I No.3, Jakarta Utara 14240