Pertumbuhan ekonomi Jakarta mulai berangsur membaik pada kuartal kedua tahun 2022. Aktivitas masyarakat yang mulai normal mendorong pemulihan ekonomi. Berbagai kegiatan mulai dari keagamaan, hiburan, olahraga, dan lain-lain baik skala nasional dan internasional telah meramaikan pertengahan tahun ini.

Namun, pertumbuhan ekonomi Jakarta belum tumbuh cepat. Hal ini dipengaruhi oleh konflik di kawasan Eropa yang berimbas pada kenaikan harga energi. Rantai pasokan energi pun terganggu sehingga mendorong naiknya harga komoditas umum.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku Jakarta pada kuartal kedua tahun 2022 adalah 788,9 triliun. Impor barang-barang dan jasa-jasa menjadi komponen pengeluaran dengan andil terbesar sampai 72%.

Triwulan II-2022 Terhadap Triwulan II-2021 (y-on-y)

Pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,59% bila dibandingkan dengan triwulan II-2021 (y-on-y). Pertumbuhan tertinggi berada pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yaitu 6,11%. Pertumbuhan ini diiringi dengan peningkatan aktivitas sosial dan keagamaan seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Paskah yang lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya. Aktivitas partai politik juga turut menaikkan pertumbuhan komponen ini dimana mulai diadakannya Rakernas dan Rakerda dalam rangka persiapan pemilu tahun 2024.

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan terbesar kedua yaitu 5,78%. Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) menjadi kelompok ketiga dengan pertumbuhan terbesar di PDRB pengeluaran.

Seluruh sektor ekonomi umumnya tumbuh positif. Tiga lapangan usaha dengan kinerja tertinggi antara lain Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; Jasa Lainnya; serta Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.

Triwulan II-2022 Terhadap Triwulan I-2022 (q-to-q)

Perekonomian Jakarta tumbuh 1,05% dari triwulan sebelumnya di tahun 2022. Permberian THR pada hari besar keagamaan mendorong tumbuhnya konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 35,8%. Hal lain seperti peningkatan belanja pegawai; belanja barang dan jasa; dan belanja bantuan sosial baik APBN dan APBD juga turut meningkat konsumsi rumah tangga (PK-RT).

Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib. Kelompok tersebut naik sebesar 16,98%. THR bagi ASN menjadi pendorong peningkatan kelompok lapangan usaha tersebut.

Semester I-2022 Terhadap Semester I-2021 (c-to-c)

Pertumbuhan ekonomi Jakarta pada semester I-2022 sebesar 5,11%. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan semester I-2021 yang hanya 4,5%. Mobilitas masyarakat yang lebih lenggang menjadi salah satu penyebab lebih tingginya pertumbuhan di semester I-2022.

Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh paling tinggi 6,02% dibandingkan komponen lain. Sementara pada lapangan usaha, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh paling tinggi dengan 15,2%. Keadaan ini didukung oleh meningkatnya jasa pelayanan kesehatan dan belanja pegawai fungsi kesehatan APBN dan APBD DKI Jakarta.

 

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/08/05/994/mobilitas-meningkat--ekonomi-jakarta-lanjutkan-tren-positif.html

Alamat Kami

Dinas PPKUKM Jl. Perintis Kemerdekaan/ BGR I No.3, Jakarta Utara 14240