Impor Jakarta tercatat pada angka US$ 6,9 miliar atau naik sebesar 16,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh seluruh sektor migas dan nonmigas yang mengalami kenaikan sebesar 90,9% dan 15,5%.
Kondisi impor Jakarta juga didukung oleh kenaikan impor sepuluh komoditas utama. Secara keseluruhan total impor sepuluh komoditas utama mengalami kenaikan 21,1%. Bahan bakar mineral menjadi penyumbang terbesar nilai impor pada sepuluh komoditas utama. Besi dan baja dan kendaraan dan bagiannya menjadi nilai impor terbesar ke-2 dan ke-3.
Impor Jakarta pada periode year-on-year turut mengalami kenaikan sebesar 20,7%. Sektor migas mengalami kenaikan signifikan sebesar 209,3%, sedangkan sektor nonmigas naik 18,6% dibandingkan Juni 2021.
Sepuluh komoditas utama impor Jakarta menyumbangkan 25,2% nilai impor pada periode year-on-year. Bahan bakar mineral menjadi komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar sebesar 202,5%. Singapura menjadi pemasok terbesar pada impor bahan bakar mineral.
Impor Jakarta masih didominasi oleh negara-negara di benua Asia, dengan kontribusi 82,7% dari total impor. Tiongkok masih mendominasi impor Jakarta yang diikuti oleh Jepang dan Thailand.
Perkembangan impor berdasarkan Klasifikasi Golongan Penggunaan Barang Impor (BEC) mengalami peningkatan pada seluruh kelompok dibandingkan Juni 2021. Impor barang modal mengalami kenaikan sebesar 24,7%. Impor bahan baku/penolong dan barang konsumsi masing-masing naik sebesar 16,25 dan 9,1%.
Impor bahan baku/penolong menjadi kelompok dengan andil terbesar sebesar 67,8% terhadap impor Jakarta. Andil pada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan komoditas baja dan besi dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang mengalami kenaikan yang cukup besar, masing-masing 43,7% dan 25,5%. Tiongkok, Jepang , dan Thailand menjadi negara utama pada kelompok bahan baku/penolong.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/08/01/961/impor-jakarta-juni-2022-meningkat--didominasi-bahan-baku-penolong.html