Impor Jakarta di bulan April 2022 tercatat US$5,5 miliar. Nilai tersebut turun 20,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya seluruh komoditas utama di Jakarta.
Komoditas utama yang mengalami penurunan terhitung sebanyak sepuluh komoditas. Secara total, sepuluh komoditas tersebut mengalami penurunan 24,4%. Komoditas mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya menjadi komoditas dengan penurunan terbesar sebesar 35,8%. Selain itu, komoditas diluar sepuluh komoditas utama impor juga mengalami penurunan sebesar 14,4%.
Namun, impor Jakarta bila dibandingkan dengan April 2021 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 2,1%. Kenaikan tersebut dipicu oleh naiknya nilai impor migas dan non migas. Sektor migas mengalami kenaikan sebesar 113,8%, sedangkan sektor non migas naik sebesar 0,4%.
Peningkatan nilai impor year-on-year juga disebabkan oleh sepuluh komoditas utama impor yang mengalami total kenaikan sebesar 4,2%. Serelia merupakan komoditas dengan kenaikan tertinggi sebesar 165,9%.
Berdasarkan asal negara, impor didominasi oleh negara-negara di benua Asia, 79,6% kontribusi impor datang dari negara-negara tersebut. Tiongkok mendominasi impor sebesar 30,5%, diikuti Jepang 15,0% dan Thailand 8,3%.
Perkembangan Impor Berdasarkan Klasifikasi Golongan Penggunaan Barang Impor (BEC) April 2022
Nilai impor secara month-to-month mengalami penurunan pada seluruh kelompok klasifikasi BEC. Barang konsumsi turun sebesar 16,4%, barang modal turun sebesar 24,5%, dan bahan baku/penolong juga ikut turun sebesar 5,6%.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya, seluruh kelompok klasifikasi BEC umumnya mengalami kenaikan, kecuali impor barang konsumsi. Impor barang modal dan impor bahan baku/penolong mengalami kenaikan masing-masing sebesar 7,5% dan 2,3%. Sementara impor barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 5,6%.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/06/02/959/impor-naik-tipis-tren-peningkatan-impor-berlanjut.html