Ekonomi Jakarta berhasil tumbuh 4,63% bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Adanya pelonggaran PPKM dan kegiatan vaksinasi membawa dampak bagi peningkatan aktivitas lembaga dan rumah tangga. Peningkatan konsumsi terjadi di beberapa komponen, seperti Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit Yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 5,92%; Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,20%; dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,94%. Selain itu, komponen ekspor dan impor juga tumbuh positif dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.
Pada bagian produksi semua sektor tumbuh positif. Tiga lapangan usaha yang menopang perekonomian pada triwulan ini adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 14,73%; jasa lainnya tumbuh 13,30%; serta industri pengolahan tumbuh 9,61%.
Triwulan I-2022 Terhadap Triwulan IV-2021 (q-to-q)
Pada periode ini ekonomi Jakarta tumbuh 0,64% dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan pada periode ini disebabkan oleh kelompok pengeluaran hotel dan restoran; transportasi; komunikasi; rekreasi dan budaya; dan pengeluaran lainnya. Namun Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) terkontraksi sangat dalam diangka 45,27%. Hal ini dikarenakan penyerapan anggaran di awal tahun sangat minim.
Lapangan usaha menunjukkan kinerja yang positif. Pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,30%. Hal ini didorong oleh tingginya volume gas kota yang disalurkan.
Penanganan COVID-19 tergolong baik melalui program vaksinasi booster. Efektivitas program ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pengunjung tempat rekreasi, salon, dan kegiatan reparasi peralatan rumah tangga. Kondisi ini mendorong Jasa Lainnya tumbuh 4,80%.
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/993/puncak-omicron--ekonomi-jakarta-tumbuh-positif.html