Inflasi Jakarta kembali melonjak di akhir tahun 2021, terjadi kenaikan presentase sebesar 0,45%. Naiknya harga kebutuhan pokok diperkirakan menjadi penyebab inflasi di akhir tahun. Namun, inflasi Jakarta masih cukup terkendali dan menjadi kota terendah kedua setelah Depok jika dibandingkan dengan kota-kota satelit lainnya.

Inflasi Jakarta tahun 2021 masih berfluktuasi pada level rendah. Inflasi biasanya terjadi pada bulan-bulan yang mengalami kejadian penting atau hari raya besar. Pada semester kedua 2021, inflasi Jakarta menunjukkan tren peningkatan khususnya mulai dari Oktober sampai Desember 2021. Secara umum, inflasi Jakarta tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan ekonomi melalui peningkatan permintaan pasar.

Ekspor pada bulan November 2021 kembali naik 7,9 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Komoditas eskpor yang mengalami kenaikan antara lain lemak dan minyak hewani/nabati 204,2%; berbagai produk kimia 116,9%; pakaian dan aksesorisnya (rajutan) 80,4%; mesin dan peralatan mekasis serta bagiannya 18,5%; pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) 14,6%; sabun dan preparate pembersih 10%; ikan, krustasea, dan moluska 8,6%. Sedangkan untuk komoditas ekspor, yang mengalami penurunan, seperti perhiasan dan permata 33,3% dan kendaraan dan bagiannya 6,3%

Negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan antara lain Singapura 34,7%; Vietnam 32,1%; Malaysia 22,1%; Filipina 22%; Thailand 19,8%. Sedangkan negara tujuan ekspor yang mengalami kenaikan antara lain Uni Emirat Arab 222,5%; Hongkong 105,2%; Tiongkok 65,6%; Amerika Serikat 29%; Jepang 4,2%.

 

Berita Rilis 3 Januari 2022 (Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease.html)

Alamat Kami

Dinas PPKUKM Jl. Perintis Kemerdekaan/ BGR I No.3, Jakarta Utara 14240