Perkembangan Ekspor dan Impor DKI Jakarta Juni 2024

Perkembangan Ekspor

Nilai ekspor Jakarta secara month to month pada Juni 2024 mencapai 1.089,92 Juta US Dollar atau naik 5,97 oersen dibandingkan Mei 2024, sedangkan secara year on year naik sebesar 27,01 persen dibandingkan Juni 2023.

  1. Ekspor Migas dan Nonmigas

Kenaikan ekspor Juni 2024 secara month to month disebabkan oleh naiknya sektor migas dan nonmigas. Ekspor migas naik 2,46 persen dari 2,21 Juta US Dollar menjadi 2,27 Juta US Dollar, sementara ekspor nonmigas naik 5,98 persen menjadi 1.087,65 US Dollar. Naiknya ekspor migas akibat naiknya bahan bakar mineral. Sedangkan naiknya naiknya ekspor nonmigas disebabkan oleh naiknya ekspor industri pengolahan. Ekspor industri pengolahan merupakan sektor penopang utama ekspor Jakarta dengan andil 96,94 persen dengan total ekspor 1.056,58 Juta US Dollar. Sektor ini naik 6,88 persen dengan naiknya total ekspor sepuluh komoditas unggulan ekspor. Kelompok komoditas utama ekspor pada nonmigas adalah logam mulia dan perhiasan/permata dengan andil 16,57 persen terhadap ekspor industri pengolahan.

Sementara itu, sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan sebesar 59,37 persen. Hal ini dipicu turunnya ekspor garam, belerang, batu, dan semen yang turun 61,64 persen. Selain itu, sektor pertanian juga turun 17,23 persen. Komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar adalah buah-buahan dengan 54,46 persen. Ikan, krustasea, dan moluskan sebagai ekspor terbesar sektor pertanian dengan andil 37,30 persen terhadap ekspor pertanian juga mengalami penurunan sebesar 29,73 persen menjadi 11,54 Juta US Dollar.

  1. Ekspor Menurut Negara Tujuan

Ekspor Juni 2024 mengalami kenaikan di Eropa, Amerika, dan Afrika dan penurunan di Australia dan Asia. Asia menjadi benua tujuan ekspor utama Juni 2024 dengan andil 70,97 persen dan mencapai 773,47 Juta US Dollar dan Ekspor ke Asia turun 3,44 persen dibanding bulan sebelumnya

Selanjutnya total nilai ekspor ke sepuluh negara tujuan utama mencapai 790,39 Juta US Dollar atau naik 22,76 Juta US Dollar atau 2,96 persen dibandingkan Mei 2024. Dari sepuluh negara tujuan ekspor, lima diantaranya mengalami kenaikan ekspor, dan lima lainnya mengalami penurunan. Negara yang mengalami kenaikan terbesar adalah Uni Emirat Arab dengan nilai ekspor sebesar 43,09 Juta US Dollar atau naik 102,31 persen. Ekspor Juni 2024 didominasi ke Singapura dengan 147,08 Juta US Dollar dengan andil 13,49 persen atau naik 29,31 persen dibanding bulan sebelumnya. Ekspor ke Singapura didominasi oleh komoditas logam mulia dan perhiasan/permata dengan andil 54,13 persen dari total ekspor ke Singapura atau 7,30 persen dari total ekspor Jakarta. Sementara itu, India menjadi negara tujuan utama ekspor dengan penurunan terbesar dibanding bulan sebelumnya sebesar 61,59 persen. Turunnya ekspor ke India disebabkan oleh turunnya komoditas utama ekspor India, yaitu logam mulia dan perhiasan/permata sebesar 71,75 persen.

Perkembangan Impor

  1. Impor Migas dan Nonmigas

Impor Jakarta pada Juni 2024 mencapai 6.051,69 Juta US Dollar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 5,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan impor Jakarta pada sektor nonmigas. Penurunan impor month to month ini dipengaruhi oleh turunya impor nonmigas sebesar 6,94 persen. Penurunan pada sektor nonmigas sangat mempengaruhi pergerakan impor Jakarta karena memiliki kontribusi sebesar 95,76 persen, Meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar 47,78 persen.

Jika dilihat dari komoditas impor utama, sepuluh komoditi impor utama Jakarta berasal dari sektor migas maupun nonmigas sebesar 65,88 persen. Posisi pertama dengan andil terbesar yaitu mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya dengan andil sebesar 20,45 persen. Namun secara total sepuluh komoditi impor utama mengalami penurunan sebesar 4,01 persen, yang disebabkan oleh impor besi dan baja yang mengalami penurunan sebesar 37,49 persen, diikuti oleh berbagai produk kimia sebesar 23,02 persen, dan serealia sebesar 17,90 persen.

Impor tahunan Jakarta pada periode ini turun sebesar 2,38 persen dibandingkan dengan Juni 2023. Turunnya impor secara year-on-year pada periode ini dipengaruhi oleh menurunnya nilai kinerja impor sektor nonmigas sebesar 4,26 persen. Meskipun impor migas mengalami peningkatan sebesar 75,75 persen dibandungkan Juni 2023, namun kontribusi sektor nonmigas sangat mempengaruhi pergerakan impor Jakarta secara total.

  1. Impor Menurut Negara Asal

Pada periode ini, impor dari benua Asia berkontribusi sebesar 81,28 persen dari total impor Jakarta. Tiongkok menempati posisi pertama sebagai negara asl importir utama dengan andil sebesar 41,31 persen, dengan produk utamanya adalah mesin dan peralatan mekanik dan bagiannya. Secara total, sepuluh negara asal impor utama terkontraksi 4,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada periode ini, Amerika Serikat menyumbang penurunan impor month to month terbesar pada sepuluh negara impor utama sebesar 37,52 persen, dimana mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, pulp dari kayu, dan plastik dan barang dari plastik menjadi penyumbang tingginya penurunan impor pada negara ini. Selanjutnya, penurunan impor ini diikuti oleh Malaysia sebesar 28,64 persen, dan India sebesar 19,47 persen.

Berdasarkan komoditas, penyumbang terbesar penurunan impor year-on-year pada periode ini adalah besi dan baja sebesar 33,78 persen, yang utamanya berasal dari Jepang, Tiongkok, dan Republik Korea. Diikuti oleh penurunan impor kendaraan dan bagiannya sebesar 21,22 persen, yang terutama berasal dari Tiongkok, Thailand, dan Jepang. Pada periode ini, turunnya nilai impor dari tujuh negara asal impor, menyebabkan turunnya nilai impor total dari sepuluh negara asal impor utama sebesar 3,23 persen secara year-on-year. Dimana penurunan nilai impor terdalam berasal dari negara Republik Korea sebesar 28,86 persen, diikuti oleh Jepang sebesar 26,84 persen, dan Malaysia sebesar 23,30 persen

Alamat Kami

Dinas PPKUKM Jl. Perintis Kemerdekaan/ BGR I No.3, Jakarta Utara 14240