PERKEMBANGAN EKSPOR DKI JAKARTA APRIL 2024

Ekspor Migas dan Nonmigas

Ekspor Jakarta pada April 2024 sebesar 805,04 Juta US Dollar atau turun 29,42 persen dibandingkan Maret 2024 (Month to Month) yang sebesar 1.140,54 Juta US Dollar. Namun secara Year on Year ekspor April 2024 mengalami kenaikan sebesar 21,05 persen dibandingkan April 2023. Penurunan secara bulanan ini disebabkan oleh menurunnya sektor nonmigas sebesar 29,50 persen.

Penurunan ekspor nonmigas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor industri pengolahan (turun 28,93 persen), pertanian (turun 39,20), serta pertambangan dan lainnya (turun 41,36 persen). Ekspor Industri Pengolahan merupakan penopang ekspor Jakarta dengan andil 94,82 persen. Sektor Industri pengolahan mengalami penurunan akibat turunnya ekspor logam mulia dan perhiasan/permata sebesar 28,64 persen.

Sektor pertanian berkontribusi 4,82 persen terhadap ekspor nonmigas dengan nilai ekspor 38,62 persen, penurunan sektor ini diakibatkan penurunan pada ikan, krustasea, dan moluska. Sedangkan untuk ekspor produk pertambangan dan lainnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh turunnya kelompok komoditas garam, belerang, batu, dan semen. Sementara itu, ekspor migas naik sebesar 3,81 persen, yang dipangaruhi oleh kenaikan kelompok komoditas bahan bakar mineral dengan komoditas spesifiknya hasil minyak.

Ekspor Menurut Negara Tujuan

Pada April 2024, tiga negara utama tujuan ekspor adalah India, Tiongkok, dan Singapura. Dari nilai ekspor ke sepuluh negara tujuan utama mencapai 628,18 Juta US Dollar atau turun sebesar 26,66 persen dibanding Maret 2024. Turunnya total ekspor tersebut disebabkan oleh turunnya nilai ekspor ke sembilan negara tujuan utama yaitu Tiongkok turun 23,49 persen, Singapura turun 48,24 persen, Filipina turun 30,20 persen, Malaysia turun 20,18 persen, Amerika Serikat turun 31,82 persen. Hongkong turun 53,54 persen, Vietnam turun 30,98 persen, Thailand turun 29,80 persen dan Jepang turun 10,67 persen. Sementara negara yang mengalami kenaikan adalah India, yaitu sebesar 57,86 persen. Ekspor ke India didominasi oleh komoditas logam mulia dan perhiasan/permata dengan andil 89,40 persen. Naiknya permintaan kelompok logam mulia dan perhiasan/permata dari negara ini mencapai 78,28 persen.

Di lain sisi, Hongkong menjadi negara tujuan ekspor dengan penurunan terbesar dari bulan sebelumnya. Logam mulia dan perhiasan/permata merupakan kelompok komoditas dengan andil terbesar terhadap ekspor ke Hongkong dengan 82,80 persen.

Ekspor Menurut Benua

Asia menjadi benua tujuan ekspor utama pada April 2024 dengan andil 80,43 persen dan mencapai US$647,48 juta. Ekspor ke Asia ini turun US$240,52 juta dibanding Maret 2024, yang semula sebesar 888,00 Juta Dollar menjadi 647,48 Juta Dolar. Penurunan ini dipicu oleh turunnya ekspor ke sembilan negara tujuan utama ekspor yang seluruhnya terletak di Benua Asia.

Secara umum, ekspor April 2024 mengalami penurunan di lima benua. Amerika masih menempati posisi kedua ekspor tertinggi dengan nilai 78,38 Juta US Dollar disertai penurunan 26,52 persen. Selanjutnya, Eropa dan Afrika mengalami penurunan terbesar dengan persentase masing-masing 47,87 dan 52,44 persen. Ekspor di dua benua tersebut turun sebesar 40,87 Juta US Dollar dan 23,03 Juta Dollar. Sementara itu, ekspor ke Australia merupakan ekspor terkecil dengan 2,81 Juta Dollar mengalami penurunan 16,96 persen.

 

PERKEMBANGAN IMPOR DKI JAKARTA APRIL 2024

Impor Jakarta pada April 2024 mencapai 4.846,44 Juta US Dollar. Angka ini turun sebesar 10,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini dipicu oleh penurunan impor Jakarta pada sektor nonmigas sebesar 11,70 persen dibandingkan Maret 2024. Meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar 4,60 persen, impor nonmigas memiliki andil sebesar 94,45 persen yang sangat mempengaruhi pergerakan impor Jakarta secara total.

Berdasarkan komoditas impor utama, sepuluh komoditas utama Jakarta berasal dari sektor nonmigas dengan pangsa 65,31 persen, dengan komoditi utama yaitu mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya dengan andil 17,69 persen. Sepuluh komoditi impor utama secara total turun sebesar 10,41 persen secara month-to-month. Penurunan ini disebabkan oleh impor besi dan baja yang mengalami penurunan sebesar 31,56 persen, diikuti oleh serealia sebesar 30,72 persen, dan bahan kimia organik sebesar 18,24 persen.

Pada bulan ini, impor dari benua Asia menyumbang 78,43 persen dari total impor ke Jakarta. Tinjauan negara asal impor menunjukkan Tiongkok menempati posisi pertama sebagai negara asal importir utama dengan andil sebesar 35,84 persen, dimana produk impor utamanya adalah mesin dan peralatan mekanik dan bagiannya. Secara total, sepuluh negara asal impor utama turun 12,82 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Impor tahunan Jakarta pada periode ini turun tipis sebesar 0,61 persen dibandingkan dengan April 2023. Turunnya impor year-on-year pada periode ini terutama dipicu oleh menurunnya nilai kinerja impor sektor nonmigas sebesar 2,50 persen. Berdasarkan komoditas, penyumbang terbesar penurunan impor year on year pada periode ini adalah besi dan baja sebesar 24,41 persen, yang terutama berasal dari Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea.

Pada periode ini, turunnya nilai impor dari empat negara asal impor, menyebabkan turunnya nilai impor total dari sepuluh negara asal impor utama sebesar 0,99 persen secara year on year. Dimana penurunan nilai impor terdalam berasal dari negara Republik Korea sebesar 30,92 persen, diikuti oleh India sebesar 15,94 persen, dan Jepang sebesar 10,65 persen.

Selanjutnya, secara kumulatif impor Jakarta pada periode ini mengalami penurunan sebesar 7,90 persen dibandingkan dengan nilai impor periode Januari-April 2023. Penurunan enam komoditas utama impor pada periode ini menyebabkan penurunan impor kumulatif dari total sepuluh komoditas impor Jakarta terkontraksi sebesar 6,66 persen, dimana impor kendaran dan bagiannya menyumbang penurunan terbesar yaitu 28,23 persen.

Alamat Kami

Dinas PPKUKM Jl. Perintis Kemerdekaan/ BGR I No.3, Jakarta Utara 14240