Perkembangan Ekspor Jakarta Februari 2024
- Ekspor Migas dan Nonmigas
Ekspor Jakarta Februari 2024 turun 7,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari 833,09 juta US Dollar menjadi 772,91 juta US Dollar. Secara tahunan juga ekspor mengalami penurunan sebesar 16,10 persen dibandingkan Februari 2023. Penurunan ekspor secara bulanan disebabkan oleh menurunnya eskpor nnmigas sebesar 6,50 persen menjadi 769,94 juta US Dollar dan ekspor migas yang juga turun sebesar 69,07 persen menjadi 2,97 juta US Dollar. Penurunan ekspor nonmigas disebabkan oleh menurunnya ekspor industri pengolahan sebesar 7,37 persen menjadi 717,01 juta US Dollar, yang mana menjadi penopang utama ekspor Jakarta dengan kontribusi sebesar 92,77 persen.
- Ekspor Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor terbesar pada Februari 2024, kelompok komoditas dengan penurunan terbesar secara bulanan terjadi pada kelompok ikan, krustasea, dan moluska, kelompok ini turun hingga 30,41 juta US Dollar atau turun 24,92 persen. Komoditas spesifik penyebab turunnya ekspor pada kelompok ini adalah biota air lainnya yang dibekukan yang turun hingga 40,20 persen dan ikan dibekukan yang juga turun sebesar 32,10 persen.
Komoditas lainnya yang juga menurunnya nilai ekspor yaitu berbagai produk kimia 8,25 juta US Dollar atau turun 22,28 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya 4,87 juta US Dollar atau turun 14,46 persen, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya 5,85 juta US Dollar atau turun 6,94 persen, kendaraan dan bagiannya 7,45 juta US Dollar atau turun 3,93 persen, serta lemak dan minyak hewani/nabati 0,55 juta US Dollar atau turun 1,21 persen.
Peningkatan terbesar terjadi pada logam mulia dan perhiasan/permata yaitu 44,46 persen, yang disebabkan oleh peningkatan ekspor pada kelompok barang perhiasan dan berharga yang naik sebesar 11,44 persen, yang dipertajam oleh kenaikan komoditas logam dasar mulia yang mencapai 9003,19 persen. Komoditas lain yang juga meningkat yaitu pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar 26,28 persen, serta sabun dan prepart pembersih sebesar 9,58 persen. Selama Februari 2024, ekspor dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) di atas memberikan kontribusi 73,83 persen terhadap total ekspor Jakarta dan dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh golongan barang tersebut turun 16,36 persen terhadap bulan yang sama tahun 2023.
- Ekspor Menurut Negara Tujuan
Total ekspor nonmigas Februari 2024 ke sepuluh negara tujuan mencapai 558,56 juta US Dollar atau turun 35,27 juta US Dollar (5,94 persen) dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan turunnya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti Vietnam turun 33,32 persen, Thailand turun 14,62 persen, Singapura turun 13,90 persen, Filipina turun 11,47 persen, Tiongkok turun 7,78 persen, Taiwan turun 6,14 persen, dan Malaysia turun 3,15 persen. Adapun negara yang mengalami peningkatan seperti Hongkong naik 72,87 persen, Amerika Serikat naik 11,59 persen, dan India naik 10,64 persen. Pada Februari 2024, Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor dengan kontribusi terbesar yaitu 16,50 persen, dengan tiga komoditas utama yaitu ikan, krustasea, dan moluska 27,57 juta US Dollar, Lemak dan minyak hewani/nabati 21,50 juta US Dollar, dan berbagai produk kimia 14,94 juta US Dollar.
- Ekspor Menurut Sektor
Pada Februari 2024 ekspor migas turun sebesar 69,07 persen, yang disebabkan oleh turunnya ekspor bahan bakar mineral dengan komoditas spesifik hasil minyak. Nilai komoditas ini mengalami penurunan sebesar 69,07 persen. Pada sektor nonmigas, ekspor produk industry pengolahan turun 7,37 persen, yang diakibatkan turunnya ekspor ikan, krustasea, dan moluska. Komoditas lainnya yang juga turun yaitu berbagai produk kimia, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, mesin peralatan mekanis serta bagiannya, kendaraan dan bagiannya, serta lemak dan minyak hewani/nabati. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan yaitu ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan naik sebesar 7,03 persen yang disumbangkan oleh peningkatan ekspor buah buahan tahunan, dan juga ekspor produk pertambangan dan lainnya yang juga naik sebesar 5,64 persen.
Selama periode ini, secara tahunan ekspor nonmigas Jakarta pada sektor industri pengolahan menurun 18,67 persen dibandingkan Januari 2023, diakibatkan oleh turunnya ekspor logam mulia dan perhiasan/permata. Peningkatan juga terjadi pada ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 38,50 persen yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor buah buahan. Sementara itu terjadi penurunan pada produk pertambangan dan lainnya yang turun sebesar 62,51 persen yang disebabkan oleh turunnya ekspor bahan mineral lain.
- Ekspor Menurut Benua
Sembilan dari sepuluh negara utama tujuan ekspor Jakarta adalah negara di Benua Asia. Ekspor ke Benua Asia pada Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 8,01 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor ke negara Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Tiongkok, Malaysia, dan Taiwan. Ekspor pada Benua lainnya juga mengalami penurunan seperi Benua Afrika juga mengalami penurunan sebesar 12,41 persen, Benua Eropa turun 8,93 persen, dan Benua Amerika turun 2,40 persen.
Perkembangan Impor Jakarta Februari 2024
Impor Jakarta Pada Februari 2024 mencapai 5.744,56 juta US Dollar atau turun 5,09 persen, yang dipicu oleh penurunan impor pada sektor nonmigas sebesar 5,09 persen dibandingkan bulan berikutnya. Meskipun terdapat kenaikan pada sektor migas sebesar 13,13 persen, namun kontribusi nonmigas sebesar 96,13 persen sangat memengapuhi pergerakan impor Jakarta.
sepuluh komoditi impor utama Jakarta pada sektor nonmigas berkontribusi sebesar 68,07 persen, mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya menempati posisi pertama sebagai komoditi impor utama Jakarta dengan andil 20,45 persen terhadap total impor Jakarta. Sepuluh komoditi impor utama secara total turun sebesar 2,17 persen, yang disebabkan oleh impor serealia yang mengalami penurunan sebesar 32,54 persen, diikuti oleh berbagai produk kimia sebesar 16,60 persen, dan bahan kimia organik sebesar 11,47 persen.
Pada periode ini, impor dari Benua Asia menyumbang 84,98 persen dari total impor Jakarta. Tiongkok menempati posisi pertama negara asal impor dengan andil 40,96 persen, dengan produk utana yaitu mesin dan peralatan mekanik dan bagiannua. Selain itu, sepuluh negara asal impor utama turun 2,45 persen dibandingkan Januari 2024. Amerika menyumbang penurunan impor secara month to month terbesar dengan 30,40 persen, dimana kendaraan udara dan bagiannya menjadi penyumbang terbesar. Penurunan impor juga diikuti oleh Malaysia turun 12,64 persen, dan india turun 6,87 persen.
Sementara secara tahunan, impor Jakarta tumbuh sebesar 3,51 persen, yang dipicu oleh meningkatnya nilai kinerja impor sektor migas sebesar 50,22 persen dan sektor nonmigas sebesar 2,23 persen. Jika dilihat berdasarkan komoditas enam komoditas utama impor pada periode ini menyebabkan total sepuluh komoditas impor utama berhasil naik 4,16 persen dibandingkan Februari 2023. Penyumbang terbesar pertumbuhan tersebut adalah bahan bakar mineral sebesar 49,84 persen, yang terutama berasal dari Singapura, Tiongkok, dan Thailand.
Perkembangan Impor Berdasarkan Klasifikasi Golongan Penggunaan Barang Impor (BEC) Februari 2024
Berdasarkan kelompok barang pada klasifikasi golongan penggunaan barang impor (BEC), dua kelompok mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Secara month-to-month, impor bahan baku/penolong mengalami penurunan tertinggi sebesar 6,35 persen, diikuti impor barang modal sebesar 5,55 persen. Sedangkan impor barang konsumsi mengalami peningkatan sebesar 2,00 persen.
Impor bahan baku/penolong memiliki andil 61,71 persen dari impor total Jakarta yang didominasi oleh impor pada sektor nonmigas sebesar 93,74 persen, diikuti oleh sektor migas sebesar 6,26 persen. Sementara itu, penurunan impor pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar 0,11 persen. Komoditas selanjutnya yang memicu penurunan pada kelompok ini adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang turun 0,08 persen.
Pada periode ini, nilai impor barang modal memiliki andil terbesar kedua sebesar 24,58 persen dari total impor Jakarta. Penurunan impor month-to-month yang dipicu oleh impor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang turun 0,12 persen. Namun terdapat beberapa komoditas yang mengalami peningkatan nilai impor dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu piranti lunak, barang digital, dan barang kiriman sebesar 4,57 persen yang berasal dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Inggris.
Pada Februari 2024, impor barang konsumsi memiliki andil sebesar 13,71 persen dari total impor Jakarta. Kelompok ini didominasi impor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, alas kaki, dan berbagai makanan olahan. Pertumbuhan impor kelompok ini utamanya dipicu oleh peningkatan impor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar 0,83 persen, dengan komoditas spesifiknya peralatan listrik, mesin untuk keperluan umum, dan mesin untuk keperluan khusus. Selanjutnya, impor alas kaki menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan impor pada periode ini sebesar 0,55 persen.