1. Ekspor DKI Jakarta September 2023
Pada September 2023, nilai ekspor Jakarta secara month-to-month mencapai US$963,38 juta, turun 1,64 persen dibandingkan Agustus 2023 atau turun 5,46 persen secara year-on-year dibandingkan September 2022. Turunnya kedua sektor non migas dan migas menjadi pemicu penurunan ekspor pada September 2023. Pada sektor migas terjadi penurunan 10,23 persen, dengan nilai ekspor mencapai US$2,26 juta. Hal ini dipicu oleh turunnya ekspor pada produk hasil minyak sebesar 10,24 persen. Ekspor nonmigas September 2023 senilai US$961,12 juta, turun 1,62 persen dibandingkan Agustus 2023 atau turun 5,54 persen dibandingkan September 2022. Pada sektor non migas, penurunan dipicu oleh turunnya sektor industri pengolahan sebagai penopang utamanya sebesar 2,39 persen. Selain itu juga dipicu oleh sektor pertambangan dan lainnya yang juga turun cukup dalam sebesar 51,06 persen. Hanya sektor pertanian yang mengalami kenaikan sebesar 24,28 persen.
Lima kelompok komoditas utama mengalami penurunan pada September 2023. Kelompok komoditas dengan penurunan terdalam dibandingkan Agustus 2023 adalah kelompok lemak dan minyak hewan/nabati US$ 45,27 juta (minus 30,06 persen). Secara year-on-year, lima kelompok komoditas utama mengalami penurunan dibandingkan September 2022. Kelompok komoditas lemak dan minyak hewan/nabati turun paling dalam US$ 45,27 juta (minus 47,60 persen).
Secara month-to-month, menurut tiga negara tujuan ekspor utama yang mengalami penurunan secara terdalam dibandingkan Agustus 2023 adalah Tiongkok US$ 120,67 juta (minus 18,05 persen), diikuti Singapura US$ 73,09 juta (minus 14,07 persen), dan Thailand US$ 45,50 juta (minus 10,49 persen). Sementara itu, secara year-on-year ekspor turun pada lima negara utama dibandingkan September 2022 yaitu Filipina US$90,05 juta (minus 35,91 persen), Tiongkok US$ 120,67 juta (minus 20,81 persen), Thailand US$45,50 juta (minus 17,79 persen), Malaysia US$ 74,64 juta (minus 13,62 persen), dan Vietnam US$55,02 juta (minus 11,68 persen).
2. Impor DKI Jakarta September 2023
Pada September 2023, impor Jakarta mencapai US$ 5.699,95 juta. Angka ini terkontraksi sebesar 16,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya nilai kinerja impor Jakarta baik pada sektor migas maupun nonmigas.
Impor nonmigas mendominasi impor Jakarta sebesar 97,73 persen. Impor nonmigas pada periode ini mencapai US$ 5.570,48 juta, angka ini terkontraksi sebesar 15,51 persen bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Impor migas pada periode ini juga terkontraksi 35,00 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dengan total impor migas sebesar US$ 129,47 juta.
Secara tahunan, impor Jakarta mengalami penurunan sebesar 13,26 persen. Kontraksi impor year-on-year pada periode ini terutama dipicu oleh melemahnya nilai kinerja impor sektor migas maupun nonmigas dengan penurunan terbesar pada impor migas sebesar 61,90 persen, diikuti oleh penurunan impor nonmigas sebesar 10,61 persen.
Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-September 2023 adalah Tiongkok US$ 19.643,34 juta (34,49 persen), Jepang US$ 7.478,80 juta (13,13 persen), dan Thailand US$ 4.683,06 juta (8,22 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor September 2023 terhadap bulan sebelumnya terjadi penurunan pada barang konsumsi US$ 166,80 juta (17,20 persen), bahan baku/penolong US$ 724,71 juta (17,19 persen), dan barang modal turun US$ 200,63 juta (minus 12,49 persen).