Pada September 2023, Inflasi year on year di DKI Jakarta tercatat sebesar 1,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,61. Sementara itu, secara nasional, Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 5.26 persen dengan IHK sebesar 119,96 dan terendah terjadi Gorontalo sebesar 1,16 persen dengan IHK 113,23. Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,34 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,58 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,46 persen; kelompok transportasi sebesar 0,31 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga,d an budaya sebesar 1,36 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,71 persen; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 1,97 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,17 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,15 persen.
Tingkat inlasi month to month September 2023 sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi year to date September 2023 seebsar 1,34 persen. Tingkat Inflasi komponen energi pada September 2023 adalah sebagai berikut: Inflasi y-on-y sebesar 0,28 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,79 persen, namun secara y-to-d terjadi deflasi sebesar 0,34 persen. Sementara tingkat inflasi komponen bahan makanan yaitu: Inflasi y-on-y sebesar 4,04, inflasi m-to-m seebsar 0,70 persen, dan inflasi y-to-d seebsar 3,64 persen.