Dinas PPKUKM | Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi DKI Jakarta Agustus 2025

A.Perkembangan Ekspor

Nilai ekspor Jakarta Januari–Agustus 2025 mencapai US$ 11.260,08 juta atau naik 34,99 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$ 11.236,03 juta naik 35,18 persen.

 

Nilai ekspor Jakarta pada Agustus 2025 mencapai US$ 1.466,27 juta atau naik 13,74 persen dibanding Agustus 2024. Ekspor nonmigas Agustus 2025 mencapai US$ 1.461,10 juta, naik 13,60 persen dibanding Agustus 2024.

 

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor terbesar Januari–Agustus 2025, komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah alas kaki sebesar US$ 1.400,87 juta (182,55 persen). Sementara itu penurunan nilai ekspor komoditas terbesar adalah ikan, krustasea, dan moluska sebesar US$ 39,01 juta (minus 5,59 persen).

 

Ekspor terbesar pada Januari–Agustus 2025 adalah ke Amerika Serikat yaitu US$ 1.503,05 juta, disusul Tiongkok US$ 1.114,77 juta, dan Thailand US$ 908,37 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,32 persen.

 

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Agustus 2025 naik sebesar US$ 2.942,79 Juta (36,95 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Sementara itu, ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun US$ 17,62 juta (minus 5,08 persen), diikuti oleh ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun US$ 0,79 juta (minus 92,94 persen).

 

 

B.Perkembangan Impor

Nilai impor Jakarta Januari–Agustus 2025 mencapai US$ 52.078,92 juta atau naik 5,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sejalan dengan total impor, nilai impor nonmigas yang mencapai US$ 50.350,38 juta naik 6,33 persen.

 

Nilai impor Jakarta pada Agustus 2025 mencapai US$ 6.543,15 juta atau turun 12,39 persen dibanding Agustus 2024. Impor nonmigas Agustus 2025 mencapai  US$ 6.350,57 juta, turun 11,81 persen dibanding Agustus 2024.

 

Dari sepuluh kelompok komoditas dengan nilai impor terbesar Januari–Agustus 2025, kelompok komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 1.456,49 juta (32,89 persen). Sementara itu penurunan nilai impor kelompok komoditas terbesar adalah plastik dan barang dari plastik sebesar US$ 193,06 juta (minus 5,32 persen).

 

Tiga negara pemasok barang impor terbesar pada Januari–Agustus 2025 adalah  Tiongkok US$ 22.115,88 juta (42,47 persen), Jepang US$ 5.526,79 juta (10,61 persen), dan Thailand US$ 3.767,55 juta (7,23 persen).

 

Menurut klasifikasi golongan penggunaan barang (BEC), nilai impor barang modal selama Januari–Agustus 2025 meningkat sebesar US$ 2.157,14 juta (18,38 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, diikuti oleh peningkatan impor barang konsumsi sebesar US$ 357,96 juta (5,71 persen), dan bahan baku/ penolong sebesar US$ 307,09 juta (0,98 persen).